RIAU24.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan berpidato di Sidang Umum PBB di New York hari ini (Jumat).
Ia akan membahas isu kenegaraan Palestina, dengan latar belakang perang Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun, dan mengecam negara-negara yang mendukung langkah tersebut.
Sebelum berangkat ke Amerika Serikat pada hari Kamis (25 September), Netanyahu mengatakan, "Saya sekarang akan berangkat bersama istri saya ke Majelis Umum PBB dan Washington. Di Majelis Umum PBB, saya akan menyampaikan kebenaran kami – warga Israel, kebenaran para prajurit IDF, kebenaran negara kami."
Jet Netanyahu menghindari wilayah udara Eropa karena takut ditangkap?
Jet resmi Netanyahu, ‘Wings of Zion,’ lepas landas menuju New York pada hari Kamis, tetapi jalur yang dilaluinya menarik perhatian karena melewati sebagian besar wilayah udara Eropa.
Alasan di balik langkah tersebut adalah untuk menghindari kemungkinan penangkapan di beberapa negara Uni Eropa atas dugaan kejahatan perang.
Menurut catatan FlightRadar24, perpindahan tersebut menyebabkan pesawat Netanyahu membutuhkan waktu dua jam lebih lama untuk mencapai tujuannya.
Idealnya, penerbangan komersial dari Tel Aviv ke Bandara JFK hanya membutuhkan waktu kurang dari 11 jam, sementara penerbangan Netanyahu memakan waktu 13 jam.
Selama kunjungannya sebelumnya ke AS, Perdana Menteri Israel telah terbang di atas Yunani, Italia, sebelum melintasi seluruh wilayah Prancis, demikian laporan abc news.
Patut dicatat, semua negara ini adalah anggota Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Gaza.
Namun, Netanyahu menolak surat perintah penangkapan ICC tersebut dan menyebutnya tidak masuk akal dan salah.
Perdana Menteri Israel akan menyampaikan pidato di Majelis Umum PBB pada hari Jumat sebelum menuju Washington untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump - pemimpin keempat di antara kedua pemimpin - minggu depan.
(***)