RIAU24.COM - Prasasti salinan Dekrit Canopus Raja Ptolemeus III ditemukan di Sharqiya, Mesir. Prasasti batu pasir ini ditemukan di situs Tell El-Faraun, Kota Husseiniya, Provinsi Sharqiya, Mesir, demikian dilansir dari laman Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir dan Archeology Magazine, Jumat (12/9).
Penemuan ini penting karena merupakan versi Dekrit Canopus yang sepenuhnya baru dan lengkap.
Enam prasasti salinan Dekrit Canopus yang telah diketahui sebelumnya, beberapa lengkap dan beberapa terpisah, yang ditemukan di Kom El-Hisn, San El-Hagar, dan Tell Basta. Penemuan ini dipuji sebagai yang paling penting dari jenisnya dalam lebih dari 150 tahun.
Baca Juga: Pegiat Media Sosial Soroti Maraknya Penipuan Usul 1 Orang 1 Akun
Berbeda dengan versi-versi lain yang trilingual-ditulis dalam hieroglif, Demotik dan Yunani, prasasti yang baru ditemukan ini hanya ditulis dengan hieroglif.
Prasasti tersebut, yang berasal dari tahun 238 SM, mencatat sebuah dekrit yang dikeluarkan oleh para pendeta di Kota Canopus untuk menghormati Raja Ptolemeus III, istrinya Berenice, dan putri mereka.
Prasti ini berukuran tinggi 127,5 cm, lebar 83 cm, dan tebal hampir 48 cm. Puncaknya yang bundar menampilkan cakram matahari bersayap yang diapit oleh dua ular kobra yang mengenakan mahkota putih dan merah Mesir, dengan tulisan 'Di-Ankh (diberi kehidupan) di antara keduanya.
Panel tengah dipenuhi dengan 30 baris teks hieroglif yang diukir dengan relief cekung.
"Menemukan versi lengkap dan baru dari Dekrit Canopus setelah lebih dari satu setengah abad sungguh luar biasa. Ini akan memperdalam pengetahuan kita tentang teks-teks kerajaan dan keagamaan dari era Ptolemeus dan memperkaya pemahaman kita tentang bahasa dan budaya Mesir pada masa itu," tegas Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, Mohamed Ismail Khaled.
Baca Juga: Pembunuhan Charlie Kirk Teman Dekat Trump Dituduhkan pada Ideologi Woke, Apa Itu?
Menurut Kepala Administrasi Pusat Mesir Hilir, Hisham Hussein, isi teks prasasti tersebut merayakan pencapaian keagamaan dan politik Raja Ptolemeus III.
Ini termasuk sumbangan untuk kuil-kuil, menjaga stabilitas dalam negeri, mengurangi pajak selama tahun-tahun banjir Nil yang parah, menciptakan tingkatan imamat baru atas namanya dan Berenice, dan melembagakan festival yang menandai terbitnya bintang Sirius.
Perlu dicatat secara khusus, dekrit tersebut merujuk pada sistem tahun kabisat (menambahkan satu hari setiap empat tahun), sebuah reformasi yang berabad-abad lebih maju dari zamannya.