Rocky Gerung Diskakmat Menkeu Purbaya usai Bicara Jokowi Engga Kerja: Beliau Berjasa saat Covid-19

R24/zura
Rocky Gerung Diskakmat Menkeu Purbaya usai Bicara Jokowi Engga Kerja: Beliau Berjasa saat Covid-19. (Tangkapan Layar)
Rocky Gerung Diskakmat Menkeu Purbaya usai Bicara Jokowi Engga Kerja: Beliau Berjasa saat Covid-19. (Tangkapan Layar)

RIAU24.COM -Akademisi Rocky Gerung kerap mengkritik Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Di tahun 2021, Mantan Dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia bahkan pernah menyebut Jokowi tidak berbuat apapun saat menjabat.

"Karena presiden nggak ngapa-ngapain," ucapnya di kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Lalu dalam forum GREAT Lecture Transformasi Ekonomi Nasional: Pertumbuhan Inklusif Menuju 8 persen yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, pada Kamis (11/9/2025), Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, mengkritik balik Rocky Gerung.

Hal itu menuai sorotan dan video yang menampilkan Purbaya me-roasting Rocky viral di media sosial.

Tampak Purbaya sedang berbicara di forum Great Lecture baru-baru ini. Dia merespons soal Rocky Gerung yang mengkritik Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tidak melakukan apa-apa.

Berdasarkan data yang dipaparkan, Purbaya justru menyebut Jokowi sudah berupaya menghidupkan ekonomi khususnya setelah pandemi Covid-19.

Dikatakan Purbaya, peran Jokowi sangat besar dalam menjaga stabilitas ekonomi saat ia masih memerintah.

"Saya mau kritik Pak Rocky Gerung sedikit, dia suka ledekin Pak Jokowi nggak ngapa-ngapain, ini Pak," kata Purbaya tertawa, sambil menunjukkan data yang dia paparkan, seperti dalam video yang dibagikan @undercover.id, dikutip Senin (15/9/2025).

“Jadi ini dipaksa, diintervensi langsung Presiden sampai ke sana. Jadi Presiden Jokowi itu berjasa buat kita, walaupun di sampingnya ada saya sih,” tukasnya.

Purbaya mengatakan, peran Jokowi sangat besar dalam menjaga stabilitas ekonomi saat ia masih memerintah. Ia menjelaskan di tahun 2020 ekomoni Indonesia -15 persen, dan hampir hancur.

Purbaya menyebut kala itu dirinya dipanggil ke Istana untuk ikut mengatasi persoalan tersebut.

Akhirnya pihak istana memaksa uang dari bank central untuk dikeluarkan ke sistem ekomoni. Di tahun 2021 hingga 2023 pesekonomian membaik.

“Ini yang anda rasakan tahun 2023-2024. Pertengahan sampai akhir itu ekonomi susah lagi," jelasnya.

"Keluarlah istilah Indonesia suram dan lain-lain. Bukan dari politik, tapi dari ekonomi yang dibunuh penyebab utamanya,” sambung dia.

Di momen itu, Purbaya tak segan memberi kelakar yang sedikit menohok untuk Rocky Gerung, dan menyarankan agar Rocky kembali belajar ekonomi. 

“Jadi pak Rocky mungkin sedikit belajar ekonomi lagi pak. Gua senang bisa ledek dia di sini. Soalnya pak Rocky setiap saya lihat pidato anda menarik sekali, saya ikutin, ahli filsafat. Mumpung bisa, saya kritik di sini,” bebernya.

"Mumpung bisa kiritik, saya kritik di sini," kata Purbaya.

Purbaya Yakin Ekonomi 8 Persen

Purbaya Yudhi Sadewa  optimistis pertumbuhan ekonomi nasional bisa tembus 8 persen jika digerakkan bersama oleh mesin negara dan sektor swasta.

Menurut Purbaya, pertumbuhan ekonomi 8 persen sejatinya bukan merupakan hasil akhir namun suatu kebutuhan yang mesti diusahakan dengan sungguh-sungguh bila Indonesia ingin lepas dari middle income trap.  

“Lihat Jepang, Korea Selatan, dan China. Mereka pernah merasakan pertumbuhan dua digit dalam kurun waktu yang tidak singkat. Jika kita tidak mengusahakannya, maka kita akan selalu berada di posisi ini,” ujarnya.

Menkeu juga melihat perlambatan ekonomi saat ini juga terjadi akibat peran sektor swasta yang belum optimal.

Di periode Presiden Jokowi terjadi state-led growth (pemerintah yang berperan besar mendorong perekonomian), dimana Pemerintah yang banyak berperan mendorong perekonomian, tetapi pertumbuhan kredit cenderung urun dan utang pemerintah naik.

"Pada periode Presiden SBY terjadi private-led growth (pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh sektor swasta), pertumbuhan kredit mengalir sehingga sektor swasta tumbuh.

"Sekarang waktunya mesin ekonomi negara dan swasta bergerak," ujar Purbaya yang pernah mengenyam pendidikan sarjana di teknik elektro ITB.

Menkeu Guyurkan dana Rp200 Triliun ke Bank

Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan penyaluran dana Rp200 triliun ke lima bank, Jumat (12/9/2025). Kelima bank yakni Mandiri, BRI, BTN, BNI, dan BSI menerima dana dengan jumlah bervariasi.

Dia memerinci, Rp55 triliun disalurkan ke Bank Mandiri, Rp55 triliun ke BRI, Rp25 triliun ke BTN, Rp55 triliun ke BNI, dan Rp10 triliun ke BSI.

Dia pun berkelakar bank-bank tersebut akan kebingungan untuk menyalurkan dana tersebut.

"Jadi dananya akan kita kirim, sudah saya setujui tadi pagi, sebentar lagi dikirim," ujar Purbaya di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

"Mungkin bank-nya habis itu bingung, berpikir nyalurin ke mana," kata dia.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak