RIAU24.COM - Di tengah tekanan tarif AS, harga bijih besi naik di perdagangan Asia pada hari Senin setelah laporan bahwa beberapa pabrik baja Tiongkok akan menghentikan sementara produksi akhir bulan ini untuk mengurangi polusi udara menjelang acara nasional penting.
Menurut laporan konsultan Mysteel, yang dikutip Bloomberg, pihak berwenang telah menginstruksikan beberapa pabrik di Tangshan, pusat produksi baja terbesar Tiongkok, untuk menghentikan operasinya mulai 25 Agustus.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan udara yang lebih bersih untuk parade militer 3 September di Beijing, yang berlokasi di dekatnya.
Pemangkasan produksi dianggap positif bagi pasar
Menurut Bloomberg, harga bijih besi berjangka di Singapura naik hingga 1,6 persen, melanjutkan kenaikan 2,1 persen pekan lalu.
Atilla Widnell, direktur pelaksana Navigate Commodities, mengatakan kepada Bloomberg bahwa pemangkasan produksi tersebut diinterpretasikan secara positif oleh pasar domestik.
Harga baja yang lebih tinggi dan peningkatan margin keuntungan, ujarnya, mengurangi tekanan pada pabrik-pabrik yang menghadapi kenaikan biaya.
Widnell mengatakan, “pemotongan produksi baja secara berlawanan dengan intuisi telah diterima sebagai hal positif oleh pasar domestik, mengingat kenaikan harga dan margin baja mengurangi tekanan pada basis biaya yang sangat tertekan," seperti dikutip Bloomberg.
Harga bijih besi terus menguat sejak awal tahun, dengan kampanye Beijing yang lebih luas melawan kelebihan kapasitas industri yang dijuluki anti-involusi, yang menopang harga baja dan material industri lainnya, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg.
Kebijakan ini juga telah meningkatkan profitabilitas di pabrik-pabrik yang telah berjuang dengan margin tipis dalam beberapa tahun terakhir.
Reli logam melampaui bijih besi
Per pukul 11.12 waktu Singapura, harga bijih besi berjangka di Singapura naik 1,4 persen menjadi $103,50 per ton.
Kontrak berdenominasi yuan di Dalian juga menguat, begitu pula harga baja di Shanghai, menurut Bloomberg.
Di Bursa Logam London, sebagian besar komoditas industri diperdagangkan lebih tinggi.
Tembaga naik 0,2 persen menjadi $9.783 per ton, menandai kenaikan harian keempat berturut-turut, menurut data Bloomberg.
(***)