Video Eksekusi dari Rumah Sakit Suriah Muncul, Staf Medis Berlutut di Hadapan Orang-orang Bersenjata

R24/tya
Tangkapan layar dari video viral dari rumah sakit Suriah /X
Tangkapan layar dari video viral dari rumah sakit Suriah /X

RIAU24.COM - Dalam sebuah insiden yang mengejutkan, sekelompok pria bersenjata berseragam militer terlihat mengeksekusi staf rumah sakit di Sweida, Suriah.

Menurut laporan, para pria tersebut adalah loyalis pemerintah Suriah dan rekaman tersebut diambil di dalam Rumah Sakit Nasional Sweida.

Para staf rumah sakit terlihat berlutut di depan para pria bersenjata tersebut.

Salah satu dari mereka ditembak di kepala oleh seorang pria bersenjata. Video tersebut menunjukkan pria tersebut melawan ketika ia ditembak mati.

Para pria bersenjata tersebut memiliki tulisan ‘Pasukan Keamanan Dalam Negeri’ di bagian belakang baju terusan mereka.

Video lain menunjukkan sebuah tank ditempatkan di luar rumah sakit.

Pernyataan pemerintah Suriah tentang insiden tersebut

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri Suriah menyatakan bahwa penyelidikan telah diperintahkan untuk membawa para pelaku ke pengadilan.

Kementerian juga menyatakan bahwa Wakil Menteri Keamanan, Mayor Jenderal Abdul Qader Al-Tahhan, telah ditugaskan untuk mengawasi penyelidikan untuk memastikan para pelaku diidentifikasi dan ditangkap secepat mungkin.

"Kami mengutuk dan mengecam keras tindakan ini," kata kementerian dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara SANA, dan berjanji bahwa mereka yang bertanggung jawab akan diadili terlepas dari afiliasi mereka.

Apa yang terjadi di Sweida pada bulan Juli?

Video yang dipublikasikan oleh kolektif media aktivis Suwayda 24 tertanggal 16 Juli. Pasukan pemerintah Suriah dan pejuang Druze di Provinsi Sweida bentrok pada bulan Juli, yang memicu serangan pesawat tak berawak dari Israel di Damaskus.

Bentrokan dimulai setelah anggota suku Badui di Provinsi Sweida mendirikan pos pemeriksaan tempat mereka menyerang dan merampok seorang pria Druze, yang memicu serangan balasan dan penculikan antara suku-suku tersebut dan kelompok bersenjata Druze.

Pasukan keamanan pemerintah dikerahkan untuk memulihkan ketertiban, tetapi mereka berpihak pada suku Badui melawan faksi-faksi Druze.

Militer Suriah memasuki basis pertahanan Druze, memicu kekhawatiran akan serangan terhadap minoritas dan memicu serangan Israel.

Suriah, pada 19 Juli, di tengah tekanan internasional dan serangan Israel, mengumumkan gencatan senjata segera di Sweida setelah berhari-hari terjadi kekerasan yang hebat di wilayah tersebut.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak