RIAU24.COM - Diperkirakan 90.000 pengunjuk rasa pro-Palestina telah berbaris melintasi Jembatan Pelabuhan Sydney sebelum polisi menghentikan acara tersebut "demi keselamatan publik".
Lautan manusia menghadiri unjuk rasa itu, banyak yang memegang bendera Palestina dan plakat protes di satu tangan dan payung di tangan lainnya karena kondisi cuaca yang berangin dan basah.
Ada pemandangan serupa di pusat kota Melbourne, di mana polisi mengatakan 3.000 orang turun ke jalan untuk meningkatkan kesadaran tentang darurat kemanusiaan di Gaza.
Beberapa jam setelah protes dimulai, sekitar pukul 3 sore, Kepolisian NSW mengirimkan pesan yang ditujukan secara geografis ke seluruh pusat kota Sydney, meminta para demonstran untuk "menunggu instruksi lebih lanjut".
Sekitar satu jam kemudian, polisi meminta orang-orang untuk berjalan ke arah selatan di jembatan menuju kota karena kekhawatiran akan "kerumunan orang", yang membingungkan beberapa peserta yang melintasi landmark internasional tersebut.
Pendukung pro-Palestina telah diminta untuk berkumpul di Lang Park untuk berbaris melintasi jembatan pelabuhan dan berakhir di Milsons Point, tetapi rutenya berubah beberapa kali sepanjang sore.
Penjabat Wakil Komisaris Polisi NSW Peter McKenna mengatakan "beruntung" bahwa kerumunan, yang diperkirakan berjumlah 90.000 orang, berperilaku baik.
"Operasi ini, dari sudut pandang kami, merupakan sebuah keberhasilan karena tidak ada yang terluka, tidak ada warga yang terluka, dan tidak ada polisi yang terluka," ujarnya.
"Tapi aduh, saya tidak ingin mencoba melakukan ini setiap hari Minggu dalam waktu sesingkat itu.
"Ada alasan mengapa kita butuh waktu untuk merencanakan hal-hal ini, dan saya pikir ke depannya, hal itu harus dipertimbangkan."
Penjabat Asisten Komisaris Adam Johnson mengatakan sebelumnya ia mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya "insiden besar dengan potensi hilangnya nyawa".
"Saya dapat dengan jujur mengatakan, dalam 35 tahun saya bertugas di kepolisian, itu adalah situasi yang berbahaya," katanya.
Mantan pemain Socceroo Craig Foster mengatakan kepada khalayak yang berkumpul di awal demonstrasi di CBD bahwa Australia harus "menarik dukungan dan bantuan militer" ke Israel.
"Sebagai sebuah negara, kita banyak bicara tetapi tidak bertindak sebagaimana mestinya," katanya.
Anak-anak Gaza yang kelaparan tidak bisa menunggu satu hari lagi. Akhiri kekerasan, bebaskan semua sandera dan ribuan tahanan Palestina yang ditahan tanpa dakwaan.
Israel membantah bahwa kelaparan massal dan genosida sedang terjadi di Gaza.
Menjelang acara tersebut, kelompok Yahudi di Australia khawatir acara tersebut dapat menjadi sarana penyebaran pesan-pesan kebencian.
"Di tengah ketegangan kohesi sosial, simbol ikonik Australia dan jalan utama tidak boleh digunakan untuk membawa konflik asing yang memecah belah ke jalan-jalan kita," ujar juru bicara Dewan Perwakilan Yahudi NSW pada hari Sabtu.
(***)