Agar Sandera Dibebaskan, Netanyahu Minta Kekalahan Hamas di Gaza Harus Tuntas

R24/riz
Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu

RIAU24.COM Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, kekalahan total terhadap Hamas di Jalur Gaza menjadi syarat mutlak untuk membebaskan para sandera Israel yang masih ditahan kelompok tersebut.

"Kekalahan musuh di Gaza harus dituntaskan, semua sandera kami dibebaskan, dan untuk memastikan bahwa Gaza tidak lagi jadi ancaman bagi Israel," kata Netanyahu saat mengunjungi fasilitas pelatihan militer, dikutip dari AFP, Rabu (6/8).

Sebelumnya, sejumlah media Israel melaporkan Netanyahu sedang mempertimbangkan untuk memerintah pendudukan total di Gaza, meski dunia internasional mendesaknya agar perang di Gaza segera diakhiri.

Kantor perdana menteri kemudian mengungkapkan Netanyahu telah mengadakan diskusi keamanan selama 3 jam dengan Panglima Angkatan Darat Eyal Zamir, tapi tidak mengungkap rencana perang baru.

Baca Juga: Dituding Terima Suap, Kejaksaan Korsel Periksa Eks Ibu Negara Kim Keon-hee

Polisi Hamas berjaga setelah dikerahkan di jalan-jalan untuk menjaga ketertiban, menyusul gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, Senin (20/1). 

Polisi Hamas berjaga setelah dikerahkan di jalan-jalan untuk menjaga ketertiban, menyusul gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, Senin (20/1). 

Kantor perdana menteri mengatakan kabinet keamanan akan melakukan sidang pada akhir pekan ini untuk menyepakati instruksi baru terkait perang di Gaza.

Penyiar publik Kan yang mengutip anggota kabinet mengatakan Netanyahu telah memutuskan untuk memperluas serangan di wilayah tempat para sandera mungkin ditawan. Namun, media Israel lainnya, Channel 12, menilai perluasan serangan itu mungkin hanya taktik negosiasi.

Meski demikian, rencana Netanyahu untuk menguasai penuh Jalur Gaza menuai reaksi keras dari Otoritas Palestina dan pemerintah Gaza yang dipimpin Hamas.

Baca Juga: Kesepakatan Pertahanan Senilai 6 Miliar Dolar Antara Jepang dan Australia, Terbesar Sejak PD II

Menurut Hamas, langkah itu tidak akan mengubah posisi mereka dalam perundingan gencatan senjata, dan tetap menuntut penarikan semua pasukan Israel dari Gaza.

"Bola ada di tangan [Israel] dan Amerika," kata pejabat senior Hamas, Hossam Badran. Ia juga mengatakan pihaknya ingin mengakhiri perang dan kelaparan di Gaza.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak