RIAU24.COM - Mensetneg Prasetyo Hadi mengomentari viral permainan game Roblox yang digandrungi anak-anak. Prasetyo membuka kemungkinan pemblokiran game Roblox tersebut.
"Kalau memang kita merasa sudah melewati batas, apa yang ditampilkan di situ memengaruhi perilaku dari adik-adik kita, ya tidak menutup kemungkinan. Kita mau melindungi generasi kita, nggak ragu-ragu juga kita. Kalau memang itu mengandung unsur-unsur kekerasan, ya kita tutup, nggak ada masalah," kata Prasetyo kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Prasetyo menyampaikan bahwa inti permasalahan sebenarnya bukan terletak pada Roblox semata, melainkan pada pentingnya kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk mempertimbangkan unsur-unsur yang muncul dalam berbagai bentuk media.
Ia menekankan bahwa bentuknya bisa berupa gim, siaran televisi, pemberitaan, media mainstream, maupun media sosial, yang semuanya perlu dipikirkan secara matang agar tidak berdampak negatif terhadap generasi muda di masa depan.
Ia juga menambahkan bahwa keresahan ini dirasakan bersama, mengingat banyaknya konten yang berpotensi menumbuhkan hal-hal yang kurang baik bagi para penonton, khususnya bagi generasi muda. Karena itu, menurutnya, upaya untuk mengurangi konten semacam itu menjadi penting untuk dilakukan.
Koordinasi dengan Komdigi
Prasetyo menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi dengan Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) terkait platform Roblox.
Ia menyebut bahwa Komdigi secara rutin melakukan evaluasi terhadap berbagai konten digital, termasuk yang berasal dari stasiun televisi, media sosial, serta berbagai platform dan aplikasi gim.
Evaluasi tersebut dilakukan untuk menelusuri sejauh mana konten-konten yang beredar mengandung unsur kekerasan, hal-hal negatif, atau bahkan konten yang berpotensi merangsang tindakan kekerasan seperti pembunuhan dan lainnya.
Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan generasi muda tidak terpapar konten yang berdampak buruk.
(***)