Ciri-ciri Turun Berok yang Seringkali Tak Disadari

R24/riz
Turun berok
Turun berok

RIAU24.COM Benjolan pada sekitar area perut, pusar, bagian atas paha, hingga selangkangan seringkali tak disadari atau dianggap remeh.

Terlebih karena kondisi ini tak selalu disertai rasa nyeri. Padahal, gejala seperti ini bisa jadi menandakan ciri-ciri kena turun berok.

Dikutip dari Cleveland Clinic, turun berok dapat muncul di bawah dada (menembus diafragma), area selangkangan (menembus dinding perut bagian bawah), sepanjang garis tengah depan perut, dan melalui bekas sayatan.

Ada banyak jenis turun berok yang bisa dialami, tapi hernia inguinalis menjadi yang paling umum. Ini mencakup sekitar 75 persen keseluruhan kasus turun berok yang terjadi ketika sebagian usus menonjol ke dalam kanalis inguinalis, saluran yang membentang di dekat selangkangan. 

Baca Juga: Deretan Makanan Pemicu Gula Darah Tinggi

Beberapa jenis turun berok lain meliputi hernia femoralis (hernia selangkangan yang lebih jarang), hernia hiatus (hernia pada diafragma), hernia insisional (hernia yang terjadi di bekas luka sayatan operasi), dan masih banyak lagi.

Ciri-ciri Turun Berok

Masalah turun berok sebenarnya tidak serius. Namun, dalam beberapa kasus, turun berok bisa menyakitkan ketika jaringan yang menonjol terjebak di lubang tempat organ menembus, dan tidak bisa kembali ke posisi semula.

Selain memicu nyeri, turun berok dalam kondisi parah menyebabkan jaringan kehilangan suplai darah dan mengalami nekrosis (kematian jaringan).

Karena turun berok cenderung memburuk seiring waktu, sebagian besar kasus akhirnya membutuhkan operasi.

Turun berok tidak selalu menimbulkan gejala, bahkan tiap jenis turun berok dapat memicu gejala yang berbeda. Salah satu tanda yang khas adalah munculnya benjolan yang terkadang hilang-muncul ketika beraktivitas.

Orang dengan turun berok mungkin akan merasakan tekanan, nyeri tumpul, atau sensasi tercubit saat mengalami turun berok. Turun berok dapat muncul ketika mengejan, angkat beban, tertawa, atau batuk.

Pada kasus bayi, turun berok bisa muncul saat mereka menangis atau buang air besar. Jika gejala muncul terus-menerus, maka kemungkinan besar itu hernia.

Secara umum tidak ada gejala yang berbeda antara pria dan wanita, tapi ada sedikit pengecualian. Misalnya, turun berok di selangkangan bisa turun ke organ kelamin.

Pada pria, ini bisa menyebabkan pembengkakan di skrotum (kantung testis). Hernia femoralis lebih sering terjadi pada wanita dan kadang menimbulkan nyeri di area selangkangan tanpa benjolan yang terlihat dari luar.

Penyebab Turun Berok

Turun berok terjadi akibat adanya kelemahan atau celah pada otot yang memungkinkan organ dalam atau jaringan lain menonjol keluar dari tempat seharusnya. Kadang kelemahan atau celah ini sudah ada sejak lahir, tapi biasanya berkembang seiring waktu.

Turun berok bisa dipicu oleh cedera traumatis, riwayat operasi, hingga tekanan berulang ketika beraktivitas. Berikut ini sederet faktor risiko munculnya turun berok:

  • Pekerjaan yang melibatkan mengangkat beban berat atau berdiri dalam waktu lama.
  • Batuk kronis atau alergi yang menyebabkan bersin terus-menerus.
  • Konstipasi kronis dan sering mengejan saat buang air besar atau kecil.
  • Riwayat operasi di perut atau panggul.
  • Kehamilan, terutama kehamilan berulang.
  • Obesitas kronis (indeks massa tubuh/BMI di atas 30).

Baca Juga: Timothy Ronald Sebut Gym buat Orang Bodoh, Dokter Jiwa Angkat Bicara

Seorang anak mungkin akan lebih berisiko mengalami turun berok bawaan sejak lahir apabila:

  • Lahir prematur.
  • Mengidap fibrosis kistik (penyakit genetik langka).
  • Memiliki kelainan jaringan ikat.
  • Mengalami displasia pinggul bawaan.
  • Mengalami testis tidak turun (undescended testicles).
  • Memiliki kelainan lain pada sistem reproduksi atau saluran kemih.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak