RIAU24.COM - Dalam perombakan besar-besaran pemerintahan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menunjuk perdana menteri baru beserta duta besar baru untuk 16 negara, menurut situs web kepresidenan yang diperbarui pada 21 Juli (Senin).
Selain itu, langkah presiden juga mencakup penunjukan utusan baru untuk beberapa organisasi internasional.
Ini terjadi setelah Zelensky mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha dan Kantor Presiden.
Zelensky melalui saluran Telegram resminya mengatakan bahwa ia, bersama menteri lainnya, telah merampungkan dan menunjuk 16 duta besar.
"Setelah pengarahan dari militer dan Menteri Dalam Negeri Ukraina pagi ini, saya mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan tim dari Kantor tersebut. Kami telah menyelesaikan proses seleksi kandidat yang ekstensif untuk penunjukan duta besar Ukraina. Saya telah menunjuk 16 duta besar," tulis Zelensky.
Khususnya, Parlemen Ukraina Verkhovna Rada mengangkat kembali Sybiha sebagai menteri luar negeri, sebagai bagian dari pemerintahan baru yang dipimpin oleh Yuliia Svyrydenko.
Daftar duta besar baru:
- Spanyol – Yuliia Sokolovska;
- Kanada – Andrii Plakhotniuk;
- Belgia – Yaroslav Melnyk;
- Estonia – Volodymyr Boiechko;
- Bosnia dan Herzegovina – Volodymyr Bachynskyi;
- Uni Emirat Arab dan sebagai perwakilan Ukraina di Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) – Oleksandr Balanutsa
- Meksiko – Serhii Pohorieltsev
- Jepang – Yurii Lutovinov
- Kenya, serta UNEP dan UN-Habitat – Yurii Tokar
- Malaysia – Hennadii Nadolenko
- Angola – Andrii Kasianov
- Afrika Selatan – Oleksandr Shcherba
- Kuwait – Maksym Subkh
- Oman – Olha Selykh
- Aljazair – Oleksandr Voronin
- Siprus – Serhii Nizhynskyi
Zelensky mengatakan bahwa hari ini, dalam format pertemuan dengan para duta besar, ia akan menguraikan prioritas utama diplomasi Ukraina untuk enam bulan ke depan.
Sambil menguraikan tiga prioritas diplomatik utama, presiden Ukraina mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mengamankan lebih banyak bantuan militer dari mitra, memajukan rekonstruksi Ukraina, dan memperkuat sanksi terhadap Rusia.
Ia mengatakan bahwa setiap duta besar telah diberi tugas dan kriteria evaluasi kinerja yang spesifik.
Lebih lanjut, menurut laporan media, diperkirakan akan ada hingga 20 pengangkatan baru, termasuk di Swedia, Belgia, dan Kanada.
(***)