RIAU24.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis (19 Juni) menepis spekulasi bahwa Iran telah meminta bantuan militer Moskow dalam perang yang meningkat dengan Israel, bahkan saat ia bersikeras bahwa kesepakatan damai antara kedua musuh bebuyutan itu masih dalam jangkauan.
Menanggapi pertanyaan wartawan pada konferensi pers yang disiarkan televisi di Saint Petersburg, ia berkata, "Teman-teman Iran kami belum bertanya kepada kami tentang hal ini."
Ketika ditanya tentang perang di dalam negeri dan laporan tentang Jerman yang mengirim rudal Taurus jarak jauh ke Ukraina, Putin mengatakan hal ini akan sepenuhnya merusak hubungan bilateral tetapi tidak akan berdampak apa pun pada jalannya serangan Moskow.
“Semua orang tahu bahwa jika ini terjadi, itu tidak akan memengaruhi jalannya pertempuran. Itu tidak mungkin. Namun, itu akan benar-benar merusak hubungan kita," kata Putin kepada wartawan, seperti dilansir AFP.
Putin: Kesepakatan Israel-Iran masih mungkin
"Serangan Israel telah menyebabkan konsolidasi masyarakat Iran di sekitar kepemimpinannya," kata Putin, yang menyiratkan bahwa serangan Tel Aviv telah menjadi bumerang bagi Teheran di dalam negeri.
Putin juga mengesampingkan kemungkinan adanya rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan mengatakan dia bahkan tidak ingin membahas gagasan tersebut.
Meskipun jumlah korban tewas terus meningkat, Putin tetap bersikap optimis.
"Ini masalah yang pelik, dan tentu saja kita harus sangat berhati-hati di sini, tetapi menurut saya, solusinya dapat ditemukan," katanya.
Ia mengatakan bahwa kesepakatan itu dapat menjamin keamanan Israel dan mempertahankan ambisi nuklir sipil Iran.
"Saya yakin akan lebih baik jika kita semua bersama-sama mencari cara untuk menghentikan pertempuran dan mencari cara agar para pihak yang bertikai dapat mencapai kesepakatan," katanya.
"Kami sepakat dengan pimpinan Israel bahwa keamanan mereka akan terjamin," imbuhnya.
Pada saat yang sama, ia mengatakan bahwa Rusia dapat melanjutkan kerja sama dengan Iran dalam pengembangan nuklir damai dan memastikan kepentingan mereka di bidang ini.
Putin juga mengungkapkan bahwa lebih dari 200 warga Rusia saat ini ditempatkan di pabrik nuklir Bushehr Iran, yang dibangun oleh Rosatom yang dikelola negara Moskow.
(***)