RIAU24.COM - Belasan pengusaha tanah timbun atau galian C di Kota Pekanbaru, Kamis (19/6/2025), menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Riau. Dalam rapat tersebut, para pengusaha menyampaikan keinginan mereka untuk melegalkan usaha yang selama ini mereka jalankan.
Salah seorang pengusaha Iyon Iskandar mengungkapkan kepada Ketua Komisi III DPRD Riau, H Edi Basri, SH, MSi, selaku pimpinan rapat bahwa selama ini mereka berniat mengurus izin, namun terkendala oleh informasi yang salah mengenai besarnya biaya perizinan.
“Awalnya kami mendapat informasi bahwa biaya pengurusan izin bisa mencapai Rp500 juta. Tapi setelah mengikuti rapat pertama dengan Komisi III, lalu kami datang ke DLHK dan ESDM, ternyata biayanya tidak sebesar itu, bahkan jauh di bawahnya. Kami pun siap untuk mengurus izin tersebut,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi III DPRD Riau yang telah membuka jalan dan bersedia membantu jika para pengusaha mengalami kendala dalam proses pengurusan izin.
“Teman-teman pengusaha quarry merasa sangat terbantu dengan arahan dan dukungan dari Komisi III. Kami ucapkan terima kasih kepada Komisi III yang peduli dan membantu kami,” tambahnya.
Namun salah seorang pengusaha lainnya bernama Romi meminta keringanan agar tetap menjalankan usahannya selama proses perizinan berlangsung karena banyak yang menggantungkan hidup dari usaha tersebut seperti para supir dan keluarganya, operator alat berat dan lainnya.
"Jika usaha ini berhenti tentu akan banyak yang terputus mata pencahariannya, untuk itu kami berharap selama pengurusan izin tolong usaha kami tetap berjalan dan kami siap membayar pajak atau retribusi kepada pemerintah," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Riau, H. Edi Basri, menyatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar usaha para pengusaha tetap dapat berjalan.
“Kita ingin mereka tetap bisa beroperasi, namun juga memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota,” ujar politisi Partai Gerindra itu.