RIAU24.COM - Siak-Pemerintah Kecamatan Siak menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2026 di Gedung Maharatu, Senin (16/06/2025). Dalam forum tahunan yang strategis ini, warga dan tokoh masyarakat Kecamatan Siak menyampaikan beragam usulan, dengan penekanan kuat pada pengembangan sektor pariwisata sebagai prioritas utama pembangunan.
Meski di tengah keterbatasan anggaran daerah, antusiasme masyarakat untuk menyampaikan aspirasi tak surut. Usulan mencakup peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan lingkungan, drainase, penerangan jalan, hingga penguatan sektor UMKM dan revitalisasi kawasan wisata sejarah yang menjadi ikon Kota Siak.
Wakil Bupati Siak, H. Syamsurizal, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menekankan pentingnya musrenbang sebagai wadah perencanaan pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat.
"Pembangunan prioritas harus berangkat dari kebutuhan riil masyarakat. Efisiensi anggaran menjadi tantangan, maka kita harus fokus pada sektor yang dampaknya langsung dirasakan warga, seperti perbaikan jalan dan infrastruktur utama,” ujar Syamsurizal.
Namun di sisi lain, suara masyarakat menguat agar sektor pariwisata tak luput dari perhatian. Kecamatan Siak, sebagai ibu kota kabupaten, juga dikenal luas sebagai kota wisata bersejarah yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.
Camat Siak, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya mempertahankan dan mengembangkan dua fungsi strategis Kecamatan Siak.
“Sebagai pusat pemerintahan dan kota wisata, keduanya harus terus kita kembangkan seimbang. Warga berharap kawasan wisata tetap menjadi prioritas karena sektor ini menghidupi banyak pelaku usaha lokal,” katanya.
Menurutnya, pengembangan destinasi seperti Istana Siak, kawasan tepian sungai, hingga revitalisasi pasar tradisional yang bernuansa heritage, berpotensi besar untuk mendongkrak ekonomi masyarakat jika dirancang dan dianggarkan secara berkelanjutan.
Musrenbang kali ini juga dihadiri oleh kepala kampung se-Kecamatan Siak, tokoh masyarakat, perwakilan dari Bappeda Kabupaten Siak, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Forum tersebut menjadi ruang partisipatif warga untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada pemangku kebijakan.
Salah seorang peserta, Amri, pelaku usaha kuliner di sekitar Istana Siak, berharap pemerintah tetap memperhatikan sektor pariwisata.
“Kami sangat bergantung pada kunjungan wisata. Kalau kawasan ini dikembangkan lebih baik, ekonomi kami pun ikut terangkat. Semoga pemerintah mendengar,” harapnya.
Dengan berbagai aspirasi yang masuk, hasil Musrenbang akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Siak tahun 2026.(lin)