RIAU24.COM - Minum air putih terbilang wajib demi menghidrasi tubuh dan menjaga sejumlah fungsi organ utamanya ginjal. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan, reaksi yang muncul bisa berakhir negatif.
Kondisi ini dinamai overhidrasi. Spesialis urologi dr I Nyoman Palgunadi, SpU, menekankan overhidrasi terjadi saat tubuh kelebihan cairan sampai ginjal sulit mengeluarkannya. Hal ini bisa memicu ketidakseimbangan elektrolit dan berimbas pada kesehatan.
"Dampak overhidrasi pada ginjal bisa membebani ginjal karena harus bekerja lebih keras menyaring cairan berlebih," jelas dr Palgunadi dalam postingan akun Instagramnya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Senin (16/6/2025).
"Jika berlebihan dalam jangka panjang bisa memengaruhi fungsi ginjal secara keseluruhan," lanjutnya.
Salah satu masalah yang muncul adalah hiponatremia, kadar natrium dalam darah terlalu rendah, sehingga ada risiko pembengkakan sel.
Apa sih ciri-ciri overhidrasi?
dr Palgunadi menjelaskan overhidrasi kerap membuat pasien mengalami mual hingga pusing. Warna urine juga relatif terlalu bening dan intensitas buang air kecil terus meningkat.
"Pembengkakan di tangan, kaki, atau wajah, juga bisa terjadi akibat retensi cairan," wanti-wanti dia.
Idealnya, meminum delapan gelas per hari sudah cukup menghidrasi tubuh. Namun, hal ini juga perlu disesuaikan dengan aktivitas harian masing-masing orang.
Bila tidak yakin dengan jumlah air yang dikonsumsi, ia menyarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
"Minum air secukupnya sesuai kebutuhan tubuh, jangan berlebihan," pungkasnya.
Berapa banyak batas normal minum air?
Dikutip dari Healthline, The Institute of Medicine telah menetapkan pedoman untuk asupan air yang cukup. Mereka merekomendasikan agar orang dewasa yang sehat minum sekitar 9-13 gelas cairan per hari rata-rata. Penting juga untuk diingat bahwa makanan yang dimakan, seperti sayur atau buah, juga mengandung air.
Meski begitu, jumlah air yang perlu diminum dapat bervariasi dan harus kira-kira sama dengan jumlah yang dikeluarkan ginjal. Anak-anak dan remaja mungkin memiliki kebutuhan yang lebih rendah daripada orang dewasa.
Penting juga untuk diingat, kebutuhan air bervariasi tergantung pada jenis kelamin, cuaca, tingkat aktivitas, dan kesehatan secara keseluruhan. Situasi umum seperti panas ekstrem, aktivitas berat, dan penyakit disertai demam mungkin memerlukan asupan cairan lebih banyak daripada rata-rata.
Siapa yang berisiko mengalami overhidrasi?
Keracunan air akibat overhidrasi lebih umum terjadi pada atlet yang minum banyak air sebelum dan selama latihan. Banyak dilaporkan di antara:
- orang yang berlari maraton dan ultramaraton (perlombaan lebih dari 26,2 mil)
- atlet triatlon ironman
- pemain rugby
- pendayung
- anggota militer yang terlibat dalam latihan
- pendaki
- kondisi ini juga lebih mungkin terjadi pada orang dengan penyakit ginjal atau hati
- kondisi ini juga dapat memengaruhi orang dengan gagal jantung. ***