Kebiasaan Ini Picu Dosen di Tegal Idap Hipertensi-Diabetes Berujung Sakit Ginjal

R24/dev
Kebiasaan Ini Picu Dosen di Tegal Idap Hipertensi-Diabetes Berujung Sakit Ginjal
Kebiasaan Ini Picu Dosen di Tegal Idap Hipertensi-Diabetes Berujung Sakit Ginjal

RIAU24.COM - Seorang pria di Tegal bernama Fatchurrozak Himawan (46), menceritakan pengalamannya mengidap tiga penyakit kronis sekaligus yaitu hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal kronis. Setelah 10 tahun mengidap hipertensi, pada tahun lalu ia didiagnosis mengidap diabetes tipe dua dan penurunan fungsi ginjal.

Meski proses pengobatan yang dijalani tidaklah mudah, ia mengaku bersyukur. Penurunan fungsi ginjalnya diketahui secara lebih dini sehingga ia bisa melakukan perawatan, tanpa harus menjalani dialisis atau cuci darah seumur hidup.

Ia menyebut penyebab utama dari kondisi medis yang dialami adalah gaya hidupnya yang bebas dan tidak sehat. Ia mengaku sangat jarang olahraga dan tidak pernah memperhatikan makanan yang dikonsumsi.

Ia seringkali mengonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak serta kandungan gula, garam, dan lemak yang tinggi.

"Kalau pagi saya itu nasi bungkus kalau cuma satu itu kayaknya belum kenyang harus dua. Kalau siang itu makan pasti lebih dari satu piring, itu pasti. Saya sehari makan bisa empat kali, kalau malam capek bisa nambah nasi goreng, itu juga belum termasuk jajan ya," kata Himawan ketika dihubungi detikcom, Senin (17/6/2025).

"Saya termasuk overweight. Saya tingginya 167, berat badan 80 awalnya," sambungnya.

Ia berharap kisahnya ini bisa menjadi pelajaran untuk orang-orang yang masih sehat. Menurutnya melakukan pemeriksaan kesehatan dan perubahan pola hidup sehat sangat penting untuk diterapkan.

Ketika pertama kali didiagnosis prediabetes tahun 2019, ia tidak mendengarkan saran ahli kesehatan untuk merubah gaya hidupnya. Himawan merasa tidak ada gejala signifikan sehingga ia tetap pada gaya hidup lamanya.

Benar saja, pada tahun 2024 ia didiagnosis diabetes melitus tipe dua serta penurunan fungsi ginjal menjadi 80 persen.

"Untuk orang-orang yang seperti saya, DM (diabetes melitus), hipertensi, dan ada penurunan fungsi ginjal, ini benar-benar dimanajemen ini. Bagaimana dietnya, bagaimana makannya. Kalau tidak, pasti tetap akan terjadi sebuah pemburukan, baik di fungsi ginjalnya ataupun di DM-nya," sambungnya. ***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak