RIAU24.COM - Upaya peningkatan layanaan kesehatan menjadi salah satu agenda prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Dalam mendukung agenda tersebut, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit operasional APRIL Group, terus menunjukkan komitmennya melalui program penguatan layanan kesehatan ibu dan anak di berbagai desa dampingan di Provinsi Riau.
Program ini merupakan bentuk dukungan perusahaan untuk ikut serta mengatasi permasalahan kesehatan yang berdampak jangka panjang terhadap generasi masa depan. RAPP secara aktif terlibat dalam program percepatan penurunan prevalensi stunting, khususnya di wilayah operasional perusahaan yang tersebar di Kabupaten Pelalawan, Siak, Kuantan Singingi, Kampar, dan Kepulauan Meranti.
Sepanjang tahun 2024, sebanyak 590 kader dan 60 tenaga kesehatan (Nakes) dari 309 posyandu telah mendapatkan pelatihan dan tersebar di 133 desa di 5 kabupaten di Provinsi Riau.
Selain itu RAPP juga memastikan kecukupan gizi anak dengan diberikannya pemberian paket nutrisi berupa makanan tambahan (PMT) untuk 16.148 balita dan ibu hamil.
Kegiatan yang dijalankan meliputi penguatan kelembagaan Posyandu, peningkatan kapasitas kader, edukasi kesehatan yang menyeluruh kepada orang tua balita, penguatan sistem layanan kesehatan anak usia dini sejak dalam kandungan, hingga masa balita, serta pemberdayaan keluarga dalam pengasuhan anak.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Provinsi Riau tahun 2023 berada di angka 13,6 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata angka stunting nasional yakni 21,5%. Bahkan pada awal tahun 2024 angka stunting di Pelalawan mengalami penurunan menjadi 11,2%.
Program Kesehatan Ibu dan Anak yang dijalankan RAPP tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan, tetapi mengedepankan pendekatan sistematis dan kolaboratif. RAPP percaya bahwa perbaikan sistem kesehatan masyarakat hanya dapat dicapai jika dilakukan bersama-sama dengan para pemangku kepentingan.
“Kami berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting melalui penguatan kapasitas kelembagaan posyandu. Selain itu kami mendorong perubahan perilaku masyarakat di tingkat keluarga agar pengasuhan anak menjadi lebih sehat lewat penyampaian edukasi kesehatan,” ujar Ferdinand Leohansen Simatupang, Head of Community Development (CD) RAPP belum lama ini.
Leo menambahkan bahwa pihaknya menargetkan penurunan angka stunting hingga 50 persen di desa-desa binaan sesuai yang tertuang pada komitmen APRIL2030. Target tersebut diyakini dapat dicapai dengan sinergi dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat lokal.
“Setiap anak berhak untuk tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Karena itu, kami menempatkan program ini sebagai prioritas sosial perusahaan yang juga menjadi bagian dari kontribusi kami terhadap pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya.
Program ini juga merupakan implementasi dari komitmen APRIL2030 pada pilar kemajuan inklusif, sebagai bentuk komitmen keberlanjutan yang diluncurkan oleh APRIL Group. Kemajuan inklusif berfokus pada peningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan penghidupan yang layak.
Melalui APRIL2030, perusahaan tidak hanya fokus pada aspek lingkungan, tetapi juga pada pembangunan sosial masyarakat sekitar operasional. Inisiatif kesehatan ibu dan anak merupakan bagian dari target sosial yang ditetapkan untuk menciptakan komunitas yang tangguh dan berdaya.
Asisten I Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Zulkifli mengapresiasi langkah RAPP dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting. Menurutnya, keterlibatan dunia usaha dalam sektor kesehatan semakin diperlukan untuk memperkuat layanan dasar di tingkat desa.
“RAPP telah berkontribusi banyak terhadap Kabupaten Pelalawan termasuk dalam hal penurunan stunting. Tema pembangunan tahun 2025 Kabupaten Pelalawan adalah meningkatkan pelayanan dasar sumber manusia dan infrastruktur untuk penguatan ekonomi daerah,” ujarnya.
Di beberapa desa dampingan, program ini telah menunjukkan dampak positif. Kegiatan rutin posyandu kembali aktif dengan dukungan tenaga kader yang dilatih, sementara para ibu mulai lebih memahami pentingnya pemenuhan gizi anak dan praktik pengasuhan yang sehat. Anak-anak juga mendapatkan pemantauan tumbuh kembang secara berkala.
Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis komunitas, RAPP berharap dapat berkontribusi dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan. Inisiatif ini bukan hanya tentang kesehatan fisik semata, melainkan juga bagian dari investasi sosial jangka panjang yang mendukung kemajuan daerah secara menyeluruh.
Di tahun 2024, Direktur PT RAPP Mulia Nauli menerima penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pada perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (28/6/2024).
Mulia Nauli menerima penghargaan Dharma Karya Kencana (DKK) atas prestasi dan komitmen perusahaan dalam penurunan stunting melalui program Community Development (CD) dan Corporate Social Responsibility (CSR) di lima kabupaten operasional RAPP.
Penghargaan karena ikut mendorong mewujudkan keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas ini diserahkan langsung oleh Kepala BKKBN RI saat itu.
Mulia Nauli mengungkap rasa syukur atas penghargaan yang diberikan oleh BKKBN atas komitmen RAPP selama ini dalam upaya mendukung pemerintah menekan angka stunting di Riau.
"Kita bangga, pada acara Harganas kita menerima penghargaan karena peran aktif kita dalam penurunan stunting. Dan yang terpenting, komitmen perusahaan untuk mendukung target penurunan stunting," ujar Mulia Nauli, pada Sabtu (29/6/2024). ***