Gegara Aksi Diskriminasi Suporter, PSSI Didenda FIFA Nyaris Setengah Miliar

R24/riz
Suporter Timnas Indonesia
Suporter Timnas Indonesia

RIAU24.COM - Kekuatan pemain ke-12 Timnas Indonesia harus berkurang. Ya, pemain ke-12 yang dimaksud adalah supporter Timnas Indonesia terpaksa harus dikurangi jumlahnya saat laga melawan China di SUGBK pada 5 Juni mendatang.

Selain itu, dikenai denda nyaris setengah miliar rupiah akibat tindak diskriminasi suporter dalam laga Timnas Indonesia vs Bahrain di Stadion GBK. 

Partai Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia vs Bahrain telah digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 25 Maret 2025 silam. 

Kala itu, Timnas Indonesia mampu membungkus kemenangan 1-0 atas Bahrain via gol semata wayang Ole Romeny. 

Baca Juga: Benzema Punya Pacar Baru! Rela Tinggalkan Pacarnya yang jadi Mualaf

Namun, pertandingan melawan Bahrain juga berbuntut denda kepada Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI.

"Jadi kita kemarin sudah mendapatkan surat dari FIFA dengan referensi FDD-2338 tentang Pasal 15 diskriminasi," ucap Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga.

"Itulah keputusan dari FIFA yang menyatakan bahwa PSSI harus bertanggung jawab terhadap perilaku diskriminatif suporter pada saat pertandingan Indonesia lawan Bahrain yang dimainkan tanggal 25 Maret lalu." 

“Di sana FIFA juga mengirimkan laporan, jadi ada monitoring system mereka anti-diskriminasi sebagai laporan mereka," tutur Arya Sinulingga menjelaskan. 

Setelah melakukan tinjauan, FIFA menemukan adanya perilaku diskriminatif yang dilakukan oleh suporter Timnas Indonesia di Stadion GBK. 

Tindakan kurang terpuji itu merugikan PSSI dan Timnas Indonesia. Selain diganjar denda, PSSI tak akan bisa mengisi kapasitas GBK secara maksimal dalam partai berikutnya melawan China pada 5 Juni 2025 nanti. 

“Berdasarkan laporan pernyataan tersebut, FIFA menyatakan bahwa suporter tuan rumah Indonesia itu paling aktif di Tribune Utara dan Selatan." 

“Peristiwa terjadi di Sektor 19 disebabkan oleh suporter Indonesia. Pada menit ke-80, sekitar 200 hampir 300 suporter tuan rumah meneriakan slogan xenophobia, Bahrain, bla bla bla."

"Akibatnya, yang pertama, PSSI didenda hampir setengah miliar, yaitu sekitar hampir 400 juta lebih.

“Kemudian yang kedua, PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas, dengan menutup sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia. 

“Dan ini terutama di tribune, di belakang gawang, artinya di Utara dan Selatan. Dan kita harus memberikan plan kepada FIFA rencana tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan," ucap Arya Sinulingga. 

Kejadian ini disebut Arya Sinulingga mesti jadi pembelajaran bagi dunia sepak bola Indonesia.

Tidak ada ruang untuk xenophobia (kebencian terhadap budaya yang berbeda atau negara lain) dalam sepak bola. 

Baca Juga: Sandy Walsh Absen Bela Timnas Indonesia di Laga Lawan Chian Kualifikasi Piala Dunia 2026 

“Tapi FIFA juga memberikan ruang untuk alternatif. Boleh saja 15 persen itu diberikan, tapi kepada komunitas anti-diskriminasi atau komunitas khusus seperti keluarga mungkin pelajar atau perempuan."

"Dan mereka harus memasang nanti spanduknya spanduk anti-diskriminasi. Jadi kemudian FIFA juga meminta kepada PSSI untuk bikin planning rencana komprehensif melawan tindakan diskriminasi di sepak bola Indonesia." 

“Ini adalah hal yang berat yang kita terima karena FIFA itu memiliki prinsip kesetaraan, kemanusiaan, saling menghargai dan saling menghormati."

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak