RIAU24.COM - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku pernah menempatkan anak nakal ke barak militer.
Pengalamannya itu dia lakukan di tahun 2022 dikutip dari liputan6.com, Selasa, 31 Mei 2025.
Menurutnya, program itu terbukti membawa perubahan drastis.
"Tapi perubahan tersebut tidak bertahan lama," sebutnya.
"Setelah 3 bulan, 4 bulan anaknya tertangkap lagi. Akhirnya saya datang ke ibunya, ibunya menyampaikan mohon maaf. Karena beliau ini mencari nafkah sebagai buruh cuci sampai malam hari, akhirnya tidak pernah ketemu anaknya," ujarnya.
Menurutnya, 90 persen kasus kenakalan anak, mulai dari tawuran, penyalahgunaan lem, hingga narkoba, berakar pada kurangnya kasih sayang dan interaksi dari orang tua.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi, kesibukan mencari nafkah, atau bahkan perceraian orang tua.