Siap-siap! 5 Tahun Mendatang Profesi Ini Diramal Elon Musk Akan Digantikan AI

R24/riz
AI
AI

RIAU24.COM Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, memprediksi bahwa dalam lima tahun ke depan, kecerdasan buatan (AI) akan melampaui kemampuan manusia, termasuk dalam bidang medis seperti bedah.

"Robot akan melampaui ahli bedah manusia yang baik dalam beberapa tahun dan ahli bedah manusia terbaik dalam ~5 tahun," kata Musk dalam postingan di X.

"@Neuralink harus menggunakan robot untuk pemasangan elektroda komputer otak, karena mustahil bagi manusia untuk mencapai kecepatan dan ketepatan yang dibutuhkan," tambah orang terkaya di dunia itu.

Dikutip dari Live Mint, ini bukan pertama kalinya Musk mengisyaratkan kemungkinan AI menggantikan dokter manusia. 

Awal tahun ini, Musk mengklaim bahwa Grok, chatbot AI milik perusahaannya, dapat mendiagnosis cedera medis.

Namun, klaim Musk terkadang tidak memiliki banyak korelasi dengan kenyataan dan kerap dibuktikan oleh sejumlah dokter di X.

Grok bahkan mengedukasi pengguna tentang pentingnya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga kesehatan profesional.

"Saya tidak memiliki kemampuan untuk mendiagnosis cedera medis, tetapi saya dapat memberikan informasi umum atau memandu Anda tentang tempat untuk mencari nasihat medis yang tepat. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang cedera, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan yang dapat memberi Anda diagnosis dan rencana perawatan yang tepat," ujar Grok.

Musk bukanlah satu-satunya miliarder yang ingin menggunakan AI dan teknologi terkait lainnya untuk menggantikan dokter.

Selama beberapa minggu terakhir, hampir semua perusahaan Big Tech telah menjadikannya misi pribadi untuk menggambarkan manfaat AI dalam perawatan kesehatan, dimulai dengan CEO Google DeepMind Demis Hassabis, yang mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa AI dapat menyembuhkan semua penyakit dalam beberapa tahun.

Kemudian OpenAI, yang para pejabat tingginya berbagi cerita tentang banyak pengguna ChatGPT yang menggunakan chatbot untuk memperbaiki masalah kesehatan yang sudah berlangsung lama.

Baca Juga: April Ini WhatsApp Rilis 12 Fitur Baru, Berikut Daftarnya

Lagi, ada Microsoft (yang kebetulan merupakan pendukung terbesar OpenAI) meluncurkan alat diagnostik baru untuk menemukan penyakit langka. Menurut CEO Satya Nadella alat ini dapat benar-benar meningkatkan kualitas hidup.

Akan tetapi, tidak seperti tugas yang berhubungan dengan pengkodean atau penulisan, soal kesehatan itu taruhannya bisa berupa hidup atau mati. Apabila terjadi kesalahan diagnosis oleh AI, nyawa bisa-bisa melayang begitu saja. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak