RIAU24.COM -Dokter kandungan di Kabupaten Garut berinisial MSF diduga melakukan pelecehan terhadap pasien.
Diketahui Dokter tersebut melakukan pelecehan kepada wanita saat melakukan USG di sebuah klinik.
Berikut fakta-fakta seputar kasus tersebut yang Riau24.com rangkum dari berbagai sumber:
1. Viral di Media Sosial
Warga Garut dibuat heboh dengan kabar tindakan pelecehan seksual, yang diduga dilakukan seorang oknum dokter kandungan terhadap pasiennya.
2. Sedang USG
Dilihat detikJabar Selasa, (15/4/2025) pagi, dalam video tersebut terlihat aksi sang dokter yang tengah melakukan Ultrasonografi (USG) kepada seorang wanita.
Di pertengahan video, ada bagian kecil dalam video tersebut yang menyorot ke payudara korban, yang diduga diremas oleh oknum dokter tersebut, hingga membuat korbannya bereaksi.
3. Dinkes Buka Suara
Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani mengkonfirmasi kebenaran dugaan pelecehan tersebut. Leli mengatakan, kasusnya berlangsung pada tahun 2024 lalu.
"Saya harus periksa lagi pastinya kapan, tapi kalau tidak salah ini di tahun 2024. Kejadiannya bukan di RS milik pemerintah," ungkap Leli kepada wartawan di Lapangan Otista.
4. Terjadi 2024
Polisi turun tangan menyelidiki dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter kandungan di Garut terhadap pasiennya. Dari hasil penyelidikan diketahui, kejadian dalam video yang beredar berlangsung di tahun 2024 di Kecamatan Garut Kota.
"Tepatnya pada tanggal 20 Juni 2024, atau hampir 10 bulan yang lalu," kata Kapolres Garut AKBP M. Fajar Gemilang.
5. Bentuk Tim Khusus
Fajar menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Polisi masih berupaya meminta keterangan dari korban, yang diketahui belum melapor ke pihak kepolisian.
6. Korban Lebih dari Satu
Muncul dugaan, jika korban dalam kejadian ini lebih dari satu orang. Terkait hal tersebut, Fajar mengaku belum bisa memastikan karena tim pimpinannya masih melakukan penyelidikan di lapangan.
Bagi para korban, kata Fajar, disarankan untuk melaporkan kejadiannya ke Polres Garut. Polres Garut membuka posko pengaduan untuk masyarakat yang menjadi korban dalam kasus ini.
"Kami membuka posko pengaduan. Masyarakat yang merasa menjadi korban, bisa melapor ke kami," ucap Fajar.
7. Banyak Aduan
Dewi Sri Fitriani, sebagai pengelola klinik angkat bicara mengenai kasus tersebut. Jauh sebelum kasusnya ramai diperbincangkan saat ini, kata Dewi, pihaknya banyak menerima aduan dari pasien terkait dugaan aksi pelecehan seksual yang dilakukan Dokter I.
Atas laporan pasien tersebut, informasinya, pihak klinik kemudian memasang CCTV di ruangan pemeriksaan. Hasilnya, ditemukan fakta jika Dokter I diduga kuat melakukan aksi pelecehan seksual kepada pasien.
8. Dokter Tidak Lagi Bekerja
Menurut Dewi, Dokter I sudah berdinas sejak tahun 2023 lalu. Namun, saat ini, dipastikan sudah tidak berdinas lagi di klinik tersebut.
"Dari tahun ini sudah mulai tidak praktik dan tidak ada praktik khusus di sini. Karena memang beliau juga sudah tidak praktik di rumah sakit manapun di Garut," kata Dewi.
9. Nama Baik Klinik Tercoreng
Terkait kejadian ini, pihak klinik mengaku sangat murka dan dirugikan. Tidak hanya mencoreng nama baik klinik, tapi juga mencoreng nama baik dokter, kata Dewi.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan, pihaknya tengah memburu terduga pelaku.
Selain mencari keberadaan oknum dokter tersebut, pihaknya juga kini tengah berupaya mencari korban untuk menggali keterangan lebih dalam.
Joko juga menyebut, Polres Garut juga membuka layanan pengaduan untuk masyarakat yang merasa menjadi korban dugaan pelecehaan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter MSF.
(***)