RIAU24.COM - Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan selama briefing hari Selasa bahwa mereka sedang memeriksa legalitas pengiriman warga AS ke penjara di El Salvador.
Ketika ditanya oleh seorang wartawan apakah Gedung Putih percaya memiliki kekuatan untuk mendeportasi warga Amerika ke penjara Amerika Tengah atau apakah harus mengubah undang-undang untuk melakukannya, Leavitt mengatakan, "Ini pertanyaan lain yang diajukan presiden."
"Ini adalah pertanyaan hukum yang sedang diselidiki presiden," kata Leavitt.
“Presiden Donald Trump hanya akan mempertimbangkan ini, jika legal, untuk orang Amerika yang paling kejam, mengerikan, pelaku kejahatan berulang yang tidak ada seorang pun di ruangan ini yang ingin tinggal di komunitas mereka,” tambahnya.
Selama pers, Leavitt juga diminta untuk menjelaskan dasar hukum untuk mengirim warga ke penjara El Salvador, dia berkata, "Kami sedang melihatnya."
Trump mengatakan bahwa dia akan senang mendeportasi warga AS yang melakukan kejahatan kekerasan ke penjara besar yang terkenal di El Salvador.
"Saya menyebut mereka penjahat lokal," kata Trump menurut kutipan wawancara dengan Fox Noticias, sebuah program berbahasa Spanyol yang disiarkan Selasa malam.
"Orang-orang yang tumbuh dan ada yang tidak beres dan mereka memukul kepala orang dengan tongkat bisbol dan mendorong orang ke kereta bawah tanah," tambahnya.
"Kami sedang memeriksanya dan kami ingin melakukannya. Saya akan senang melakukannya," ungkapnya.
Gagasan itu dibahas selama pertemuan Trump Senin di Kantor Oval dengan Presiden Salvador Nayib Bukele saat dia mengatakan bahwa dia akan membutuhkan lebih banyak penjara di El Salvador untuk menampung penjahat yang akan dikirim AS.
"Saya bilang homegrown adalah yang berikutnya, homegrowns. Anda harus membangun sekitar lima tempat lagi," kata Trump kepada Bukele pada pertemuan itu.
Bukele membuat tawaran luar biasa untuk menerima tahanan dari Amerika Serikat tak lama setelah pelantikan Trump untuk masa jabatan kedua.
Trump telah mengirim lebih dari 250 migran ke sana, sebagian besar di bawah undang-undang masa perang berusia berabad-abad yang merampas mereka dari proses hukum dengan imbalan biaya $ 6 juta yang dibayarkan ke El Salvador.
(***)