RIAU24.COM - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ray Rangkuti meyakini popularitas Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi semakin meredup apabila Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu.
Hal itu karena pertemuan tersebut bisa menjadi sinyal kuat bahwa tidak ada lagi jarak prinsipil antara PDIP dan Partai Gerindra dikutip dari rmol.id, Senin, 20 Januari 2025.
"Memecah dominasi Pak Jokowi dalam pemerintahan Pak Prabowo. Sehingga cawe-cawe Pak Jokowi akan dapat lebih dipinggirkan," ujarnya.
Kabar baiknya, pertemuan tersebut memperlemah upaya pihak luar yang berusaha mengganggu PDIP, terutama menjelang Kongres PDIP 2025.
"Sebab, langkah mengganggu keberadaan satu partai yang datang dari luar, umumnya berkaitan dengan pembiaran atau bahkan dorongan dari pemeritrah yang sedang berkuasa," sebutnya.
Dia beranggapan pemerintah yang sedang berkuasa tidak memiliki keinginan terlibat untuk cawe-cawe ke dalam aktivitas satu parpol adalah sebuah jaminan tersediri terkait keutuhan parpol.
Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto memastikan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo, akan dibahas langsung oleh kedua tokoh tersebut.
Sebab, Megawati dan Prabowo memiliki komunikasi yang baik dan kedekatan secara ideologis yang kuat.