Wanita Ini Terima Plasma Darah Putranya Biar Awet Muda, Habiskan Uang Miliaran

R24/riz
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Seorang wanita berusia 47 tahun asal Argentina rela menghabiskan lebih dari $99.000 atau Rp 1,6 miliar untuk bisa tetap awet muda. Wanita bernama Marcela Iglesias menggunakan uang sebanyak itu untuk berbagai prosedur kosmetik.

Wanita yang tinggal di Los Angeles itu juga mengeluarkan lebih banyak uang untuk transfusi plasma darah dari putranya, Rodrigo, yang berusia 23 tahun. Hal tersebut bertujuan agar bisa selalu awet muda.

"Transfusi darah adalah era baru untuk mempertahankan sel-sel muda dalam sistem Anda, terutama jika itu berasal dari putra atau putri Anda sendiri," kata wanita yang mengaku sebagai 'Barbie manusia' itu, dikutip dari NYPost.

Marcela mengatakan anaknya Rodrigo telah menyetujui prosedur tersebut. Bahkan, darah tersebut juga diberikan kepada nenek Rodrigo yang berusia 75 tahun, Graciela.

Baca Juga: PBB Tuduh Israel Lakukan Pelanggaran Mencolok Gencatan Senjata Saat Hizbullah Peringatkan Habis Kesabaran

Menurut Marcela, ada banyak manfaat dari sel donor yang lebih muda, terutama donornya adalah anaknya sendiri. Sebelumnya, dia telah mencoba terapi sel punca dan terinspirasi oleh pengalamannya untuk mencari perawatan lain.

"Rodrigo sangat menyadari bagaimana prosedur itu dilakukan dan semua manfaatnya. Dia juga bersemangat dengan gagasan untuk membantu neneknya," tutur Marcela.

Pada penelitian sebelumnya, prosedur transfusi darah ini terlihat efektif pada hewan pengerat dan beberapa perusahaan sedang meneliti efek terapeutiknya. Namun, menurut salah satu laporan, masih belum jelas apakah transfusi darah orang muda ke orang yang lebih tua memiliki manfaat klinis.

Pada tahun 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) memperingatkan terhadap infus plasma dari 'donor muda' yang disebut-sebut sebagai obat mujarab untuk kondisi tertentu.

"Kondisi tersebut berkisar dari penuaan normal dan kehilangan ingatan hingga penyakit serius seperti demensia, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, penyakit Alzheimer, penyakit jantung atau gangguan stres pascatrauma," tulis FDA dalam peringatan tersebut, menambahkan bahwa lembaga tersebut memiliki masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.

“Tidak ada manfaat klinis yang terbukti dari infus plasma dari donor muda untuk menyembuhkan, meringankan, mengobati, atau mencegah kondisi ini, dan ada risiko yang terkait dengan penggunaan produk plasma apapun."

Marcela mengatakan bahwa ia sedang mencari dokter di Los Angeles yang akan mengawasi proses transfusi darah tersebut. Ia merasa sangat bersemangat dan siap untuk menjalaninya.

"Pada akhirnya, saya seharusnya merasa lebih kuat, lebih mantap, dan lebih terdukung," tutur dia.

Marcela menjalani pola hidup ketat, yang mengharuskan dia tidur selama delapan jam dan satu jam olahraga setiap hari, sambil menghindari minuman manis, alkohol, dan produk kedelai.

Dia juga menjalankan diet pescatarian, yang berarti dia hanya makan ikan tetapi tidak daging, dan menghabiskan hampir $1.000 atau sekitar 16 juta rupiah untuk perawatan kesehatan seperti suntikan, infus, vitamin, dan banyak lagi.

Baca Juga: Tentara Rusia dan Korut Alami Kekalahan Besar di Perbatasan, Satu Batalion Hilang

"Segala sesuatu yang Anda masukkan ke dalam tubuh akan terpantul di luar, jadi sangat penting untuk merawat bagian dalam tubuh sebaik mungkin," katanya.

Ia menambahkan bahwa orang-orang bertanya tentang rahasianya untuk anti-penuaan. Marcela merasa ia masih 'terlalu muda' untuk menjadi seorang ibu.

"Senang rasanya orang-orang mengakui pekerjaan yang telah saya lakukan," pungkasnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak