Tentara Rusia dan Korut Alami Kekalahan Besar di Perbatasan, Satu Batalion Hilang

R24/riz
Tentara Korea Utara
Tentara Korea Utara

RIAU24.COM Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pasukan Rusia dan Korea Utara (Korut) menderita kerugian besar dalam pertempuran di wilayah Kursk yang terletak di selatan Rusia. Dia menyebut Rusia kehilangan satu batalion.

Dilansir Reuters, Minggu (5/1), Ukraina dan negara-negara Barat menyebut ada 11.000 tentara Korea Utara (Korut) yang dikerahkan di wilayah Kursk. Pasukan Ukraina telah menduduki sebagian besar wilayah itu setelah melancarkan serangan lintas perbatasan massal pada bulan Agustus 2024.

Zelenskiy, yang mengutip laporan dari komandan tinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi, mengatakan pertempuran telah terjadi di dekat desa Makhnovka. Lokasi itu tidak jauh dari perbatasan Ukraina.

"Dalam pertempuran kemarin dan hari ini di dekat satu desa, Makhnovka, di wilayah Kursk, tentara Rusia kehilangan hingga satu batalion tentara infanteri Korea Utara dan pasukan terjun payung Rusia. Ini signifikan," ujar Zelenskiy.

Baca Juga: Orang-orang LGBTQ Seluruh AS Persenjatai Diri, Khawatir Ditempatkan Di Kamp Konsentrasi Di Bawah Trump 2.0

Dia tidak memberikan rincian spesifik jumlah pasukan yang tewas. Satu batalion dapat bervariasi dalam jumlah, tetapi umumnya terdiri dari ratusan tentara. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen pernyataan Presiden Ukraina itu.

Zelenskiy juga melaporkan kerugian besar Korea Utara di wilayah Kursk pada pekan lalu. Dia mengatakan pasukan Korut tidak dilindungi oleh pasukan Rusia yang bertempur bersama mereka.

Dia mengatakan warga Korut mengambil tindakan ekstrem untuk menghindari penangkapan. Dalam beberapa kasus, katanya, tentara Korut dieksekusi oleh pasukan mereka sendiri.

Dalam pernyataan terakhirnya, Zelenskiy juga mengatakan 'pertempuran sengit' telah berkecamuk di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km dengan situasi tersulit di dekat kota Pokrovsk.

Dia mengatakan pasukan Rusia terus mengerahkan sejumlah besar personel mereka sendiri dalam serangan.

Baca Juga: Hamas Siap Bebaskan 34 Sandera Israel, Hidup Atau Mati Akan Ditentukan  

Seorang juru bicara militer Ukraina sebelumnya mengatakan Pokrovsk, yang merupakan wilayah Ukraina, tetap menjadi sektor garis depan 'terpanas'.

Pasukan Rusia terus melancarkan serangan baru di dekat kota itu dalam upaya untuk melewatinya dari selatan dan memutus rantai pasokan ke pasukan Ukraina. 

Kota itu, yang merupakan rumah bagi tambang yang merupakan satu-satunya pemasok batu bara untuk industri baja Ukraina yang dulunya raksasa, memiliki populasi sekitar 60.000 orang sebelum perang. Ukraina memperkirakan sekitar 11.000 dari mereka masih tinggal di kota itu.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak