Peluang Kolaborasi PKB-PDIP Terbuka usai PKS Usung Anies Badwedan di Pilkada DKI

R24/zura
Peluang Kolaborasi PKB-PDIP Terbuka usai PKS Usung Anies Badwedan di Pilkada DKI. (X/Foto)
Peluang Kolaborasi PKB-PDIP Terbuka usai PKS Usung Anies Badwedan di Pilkada DKI. (X/Foto)

RIAU24.COM -PKS telah mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman maju Pilgub Jakarta. 

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai PKB lebih memilih berkoalisi dengan PDIP jika duet dari PKS itu tak bisa dinegosiasi.

Baca Juga: PDIP Usung Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi di Pilkada Jateng 2024 

"Misalnya PKB kemudian bersikap kritis ke PKS yang kemudian seolah-olah proposal duet Anies-Sohibul Iman itu seakan-akan menutup pintu kepada partai lain untuk merapat dan berkoalisi dengan Anies," ujar Adi Prayitno kepada wartawan, Rabu (26/6/2024).

"Bahkan PKB mengatakan sangat mungkin bahwa PKB itu justru jauh lebih mempertimbangkan soal tawaran koalisi yang ditawarkan PDIP, yaitu koalisi Jakarta dan Jawa Timur yang sama-sama ingin memajukan kader mereka, itu kan sangat dinamis," ucapnya dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (27 Juni/2024). 

PKB bicara soal peluang menduetkan Anies dengan Ketum PSI Kaesang Pangarep hingga Prasetyo Edi Marsudi selaku Ketua DPRD DKI Fraksi PDIP. 

Adi menilai PKB bisa hengkang dari Anies karena memiliki sosok Ida Fauziyah.

"Dulu PKB memang ada kesan menduetkan Anies dengan Kaesang. Ada juga kesan menduetkan dengan Prasetyo Edi. Tapi per hari ini kita mendengar setelah PKS coba sodorkan Sohibul, PKB tak menjamin bahwa akan tegak lurus bersama Anies, karena keputusan PKB usung Anies belum final, karena internal juga muncul nama Ida Fauziyah untuk dimajukan di Jakarta," ujarnya.

"Ini menegaskan bahwa soal Anies Baswedan ini belum clear soal siapa yang akan usung. Karena kalau memang PKS mengunci soal Anies itu wakilnya harus dari PKS ini yang sepertinya akan membuat peta bagaimana PKB itu bisa memutuskan koalisi dengan yang lain terutama dengan PDIP. Angkat kaki dari Anies, lebih memilih PDIP berkoalisi di Jakarta, maka PKS harus mampu meyakinkan ada partai lain, mungkin NasDem," sambungnya.

Baca Juga: PAN Resmi usung Bima Arya-Desy Ratnasari di Pilgub Jabar, Anak Zulhas Zita Anjani di Pilkada DKI   

Lebih lanjut, Adi menilai Pilkada Jakarta masih sangat dinamis. 

Begitupun di kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang belum jelas siapa sosok yang akan maju.

"Ini yang saya kira bahwa setiap saat pasti pergerakan politik di Pilkada Jakarta terutama Anies berubah-ubah. Di kubu KIM juga muncul usulan duet Kaesang dan Zita Anjani, tentu selain nama Ridwan Kamil yang menguat, jadi peta Pilkada Jakarta dinamis. Dan Anies pun juga belum tentu diusung partai manapun, apalagi proposal yang ditawarkan Anies-Sohibul Iman, rasa-rasanya PDIP-PKB mereka punya kalkulasi politik lain," ujarnya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak