Pantas Ditakuti, Ternyata Masa Kecil Presiden Vladmir Putin Gak Main-main, Tamat SMA Langsung jadi Agen Mata-mata

R24/ame
Presiden Rusia Vladmir Putin
Presiden Rusia Vladmir Putin

RIAU24.COM - Sebagian besar kehidupan Presiden Rusia Vladimir Putin dihabiskan di depan mata publik.
Baca Juga: Inilah Deretan Buah yang Baik Dikonsumsi Pengidap Diabetes
Pemimpin Rusia itu berusaha untuk menampilkan persona macho nan mengintimidasi. Tapi bagaimana tepatnya pria berusia 69 tahun itu menjadi salah satu pria paling kuat dan ditakuti di dunia?

Foto masa kecil Putin menunjukkan sisi berbeda dari pemimpin berwajah keras yang kita kenal sekarang.

Baca Juga: Penyanyi Marcel Siahaan: Musisi Bisa Dikriminalisasi Meski Sudah Bayar Royalti, UU Hak Cipta Gagal DiterapkanĀ 
Putin lahir pada 1 Oktober 1952 di Leningrad, Rusia. Sejak kecil, dia mulai mengambil kelas seni bela diri, belajar untuk bertahan menghadapi lawan-lawannya.

Pada usia 16 tahun, Putin adalah petarung yang ditakuti, dia unggul dalam judo dan gulat Rusia yang dikenal sebagai sambo.

Tapi dia tak hanya unggul dalam aktivitas fisik, dia juga laki-laki yang pintar dengan nilainya hampir sempurna.

Putin bersekolah di SMA Saint Petersburg 281. Ini adalah satu-satunya sekolah di Rusia yang pada saat itu sangat mementingkan kimia.

Setelah lulus sekolah, Putin memutuskan untuk bekerja sebagai KGB, agen mata-mata Rusia.

Dia melanjutkan studi hukum di Universitas Negeri Leningrad, lulus pada 1975 dan menjadi satu-satunya dari 100 siswa yang mendapatkan pekerjaan sebagai perwira intelijen.

Putin bekerja sebagai perwira intelijen selama 15 tahun, pensiun pada 1991 dengan pangkat Kolonel untuk mengejar impian politiknya.

Karir politiknya sukses besar, dia menjabat sebagai Presiden Rusia dari 1999 hingga 2008 dan dari 2012 hingga sekarang.

Di sela-sela tugas kepresidenannya, ia menjabat sebagai Perdana Menteri negara itu. Sebab, saat pertama kali terpilih, presiden hanya bisa menjabat dua periode berturut-turut.

Setelah menjadi Perdana Menteri untuk kedua kalinya, Putin merancang amandemen konstitusi pada 2020, memungkinkan dirinya untuk tetap menjabat sebagai Presiden Rusia untuk dua periode lagi.

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak