RIAU24.COM - Kecaman pemain sepakbola Arsenal, Mesut Ozil, terhadap pemerintah China yang telah bertindak kejam terhadap warga muslim Uighur, membuat pemerintah China kesal. Buntutnya, stasiun televisi milik pemerintah China, CCTV, membatalkan penayangan siaran langsung pertandingan sepak bola Arsenal vs Manchester City.
Seperti dilansir The Global Times surat kabar China yang berbahasa Inggris, menyebut pertandingan The Gunners melawan The Citizens tidak akan disiarkan karena unggahan Ozil di media sosial telah mengecewakan fans dan otoritas sepak bola di China.
Baca Juga: Di Denda Rp400 Juta, Sanksi FIFA Harusnya Jadi Peringatan Keras yang Tidak Boleh Diabaikan
Bukannya menyiarkan siaran langsung Arsenal vs Man City, stasiun CCTV 5 bakal menyiarkan tayangan ulang laga antara Tottenham Hotspur dan Wolverhampton Wanderers.
Ozil mengunggah tulisan mengenai pemerintah China yang dianggap menekan dan mempersekusi muslim Uighur dalam menjalankan keyakinan di media sosial Twitter dan Instagram pada Jumat (13/12).
Ia memilih menggunakan nama Turkistan Timur, bukan Xinjiang, yang merupakan provinsi tempat muslim Uighur. "Turkistan Timur, luka yang berdarah dari umat, mencoba melawan para persekutor yang berusaha memisahkan mereka dari agama."
Baca Juga: 1.025 Atlet Ikuti Kejurnas Karate Nasional di Riau
"Mereka membakar Alquran, menutup masjid, menutup madrasah, dan membunuh para tokoh mereka [Uighur]. Para pria dipaksa tinggal dalam kamp dan keluarga mereka dipaksa tinggal dengan orang-orang China. Para wanitanya dipaksa menikah dengan orang-orang China," demikian tulis unggahan Ozil.
Dalam pernyataan resmi, Arsenal sudah menjelaskan tidak mau ikut campur mengenai aktivitas media sosial Ozil.
"Terkait komentar yang dibuat Ozil di media sosial, Arsenal ingin meluruskan sesuatu. Konten yang diterbitkan Ozil merupakan pendapat pribadi. Sebagai klub sepak bola, Arsenal memegang teguh prinsip tidak melibatkan diri dalam politik," tulis Arsenal seperti dilansir CNNIndonesia.***