Diperingati Setiap 20 Mei, Ini Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

R24/riz
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Hari kebangkitan nasional (Harkitnas) di Indonesia diperingati setiap tanggal 20 Mei. Hari kebangkitan nasional merupakan momen untuk memperingati peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, yakni berdirinya organisasi Budi Oetomo (1908) dan Sumpah Pemuda (1928). 

Kebangkitan nasional merupakan titik awal bagi bangsa Indonesia untuk bangkit dan memiliki jiwa nasionalisme, persatuan, dan kesatuan yang tinggi. Lantas, seperti apa sejarah hari kebangkitan nasional? 

Budi Utomo didirikan pada 20 Mei 1908 di Batavia (kini Jakarta) oleh para pelajar STOVIA yang dipelopori oleh Soetomo dan didukung oleh tokoh lainnya. 

Baca Juga: Jokowi Ngaku Kuliah di Jurusan Teknologi Kayu UGM, Pria Ini Blak-blakan Ungkap Alasannya

Tokoh-tokoh lain yang mendukung adalah Mohammad Soelaiman, Soeradji Tirtonegoro, Mohammad Saleh, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, RM Goembrek, M. Soewarno, dan Angka Prodjosoedirdjo. 

Gagasan mendirikan organisasi ini juga terinspirasi dari pemikiran Dr. Wahidin Soedirohusodo. Sebagai organisasi pelajar, Budi Utomo berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kelas bawah. 

Pada awalnya, gerakan ini hanya mencakup wilayah Jawa dan Madura. Namun, karena penderitaan rakyat akibat penjajahan Belanda semakin meluas, dukungan terhadap Budi Utomo pun meningkat dan menjadikannya sebagai organisasi modern pertama di Indonesia. 

Selain berdirinya Budi Utomo, peristiwa penting lainnya dalam sejarah kebangkitan nasional adalah Sumpah Pemuda. Ikrar ini dicetuskan dalam Kongres Pemuda II yang berlangsung pada 27–28 Oktober 1928. 

Sumpah Pemuda mencerminkan tekad generasi muda untuk bersatu sebagai satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa.

Momen ini menjadi simbol kuat pergeseran arah perjuangan dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional, memperkuat semangat persatuan dalam perjuangan mencapai kemerdekaan. 

Dikutip dari beberapa sumber, pada tahun 1948, saat berada di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Soekarno menilai bahwa Budi Utomo merupakan awal dari kesadaran kebangsaan Indonesia. Meskipun fokus awal organisasi ini adalah bidang kebudayaan dan anggotanya berasal dari kalangan priyayi, semangat perjuangan yang diusung memberikan pengaruh luas di kalangan masyarakat pribumi. 

Budi Utomo menandai peralihan strategi perjuangan bangsa dari bersifat kedaerahan menjadi perjuangan nasional yang terorganisasi. 

Baca Juga: Ngakunya Bukan Dospem, Dekan UGM: Kasmudjo Dosen Pembimbing Akademik Jokowi

Organisasi ini pun juga turut mendorong lahirnya berbagai pergerakan lain seperti Sarekat Islam, Indische Partij, dan Muhammadiyah yang kemudian berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

Penetapan Hari Kebangkitan Nasional ditegaskan melalui Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1985, sebagai hari nasional yang tidak termasuk hari libur.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak