RIAU24.COM - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menyebut alasan Gerindra menolak Ketum Projo Budi Arie bergabung ke partai.
Dia menilai Budi Arie tak bermanfaat dan kerap menjadi kutu loncat, dikutip dari rmol.id, Senin, 17 November 2025.
"Gerindra, kadernya menilai lebih banyak negatifnya bila menerima Budi Arie. Sebagian kader Gerindra setidaknya menilai Budi Arie hanya sosok kutu loncat yang tak banyak manfaatnya bagi partainya," ujarnya.
Banyak juga kader menilai kehadiran Budi Arie pembawa masalah.
"Budi Arie bisa saja dinilai layaknya virus yang dapat menebar penyakit di Gerindra. Karena itu, kader Gerindra merasa lebih baik menghindar dan bahkan mrnjauh dari virus," ujarnya.
Berbeda dengam PSI yang tidak melihat nilai jual politik dari Budi Arie.
"Karena itu, PSI merasa tidak perlu menawarkan ke Budi Arie untuk bergabung untuk menjadi kadernya," ujarnya.
Bagi PSI, sosok yang direkrut harus memiliki kemampuan menaikkan elektabilitas dan dukungan publik.
"Karena itu, tak ada manfaat bagi PSI merekrut Budi Arie menjadi kadernya," tutupnya.