Video Mengerikan Rekam Momen Runtuhnya Tambang Tembaga Kongo, Setidaknya 32 Orang Tewas

R24/tya
Videograb/ X-Cyrus
Videograb/ X-Cyrus

RIAU24.COM - Setidaknya 32 orang tewas setelah sebuah tambang tembaga tanpa izin runtuh di desa Mulondo di tenggara Republik Demokratik Kongo (DRC), pernyataan Gubernur Provinsi Lualaba, Fifi Massuka, pada hari Minggu (16 November).

Seorang pejabat instansi pemerintah dilaporkan mengatakan bahwa jumlah korban tewas sebenarnya adalah 49 orang, dan sekitar 20 orang lainnya dibawa ke rumah sakit dalam kondisi yang sangat serius.

Keruntuhan tersebut terjadi pada hari Sabtu (15 November) di lokasi tambang Kalando di Lualaba.

Republik Demokratik Kongo merupakan pemasok kobalt terbesar di dunia, memproduksi lebih dari 70 persen pasokan global.

Kobalt merupakan material penting yang digunakan dalam baterai untuk mobil listrik, laptop, dan ponsel.

Sebuah laporan dari SAEMAPE, sebuah badan pemerintah yang mengawasi kelompok penambangan skala kecil, mengatakan bahwa kehadiran tentara di lokasi tersebut memicu kepanikan di antara para penambang.

Sebuah kelompok hak asasi manusia telah menuntut penyelidikan independen atas tindakan militer, dengan mengutip laporan bentrokan antara penambang dan tentara.

Meskipun pihak militer belum memberikan komentar.

Roy Kaumba, menteri dalam negeri provinsi, juga mengatakan kepada wartawan bahwa 32 kematian telah dikonfirmasi.

Di Kongo, penambangan skala kecil sangat umum dan secara langsung mempekerjakan hingga 2 juta orang, sekaligus menghidupi lebih dari 10 juta orang lainnya.

Namun, kecelakaan sering terjadi karena banyak lokasi penambangan ini bersifat informal dan memiliki regulasi yang buruk.

Para penambang seringkali bekerja hampir tanpa perlengkapan keselamatan dan dalam kondisi berbahaya serta tidak stabil.

Setiap tahun, banyak orang tewas saat menggali lubang tambang bawah tanah yang dalam dengan harapan menemukan lebih banyak mineral.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak