“Julang Budaya Siak 2025 Resmi Dibuka: Ribuan Warga Padati Istana, Bupati Afni Tegaskan Identitas Melayu Tak Boleh Pudar

R24/lin
“Julang Budaya Siak 2025 Resmi Dibuka: Ribuan Warga Padati Istana, Bupati Afni Tegaskan Identitas Melayu Tak Boleh Pudar
“Julang Budaya Siak 2025 Resmi Dibuka: Ribuan Warga Padati Istana, Bupati Afni Tegaskan Identitas Melayu Tak Boleh Pudar

RIAU24.COM - SIAK – Ribuan warga tumpah ruah memenuhi Lapangan Siak Bermadah, Sabtu malam (15/11/2025), menyaksikan pembukaan Julang Budaya Siak 2025 yang dipimpin langsung oleh Bupati Siak, Afni Zulkifli. Berlatarkan kemegahan Istana Siak, suasana malam itu berubah menjadi panggung besar budaya Melayu yang hidup dan membanggakan.

Bupati Afni dalam sambutannya menegaskan bahwa Julang Budaya bukan sekadar acara tahunan, tetapi napas penting dalam merawat identitas Melayu di Riau—identitas yang menurutnya harus terus dijaga lintas generasi. “Ruh Kemelayuan Riau ada di tanah kita, di negeri istana. InsyaAllah, selagi nyawa masih di badan, kita wajib menjaga kebudayaan ini,” tegasnya.

Ia memuji deretan penampilan anak-anak berprestasi tingkat provinsi yang tampil dengan bahasa, syair, tarian, dan pidato berbahasa Melayu. Menurutnya, itu bukti bahwa nilai budaya Melayu di Siak masih terjaga dan tetap tumbuh subur.

Bupati Afni mengajak masyarakat untuk tidak mengulangi sejarah yang dialami sejumlah suku dunia yang perlahan hilang dari peradaban.“Bahasa dan budaya kita jangan sampai terlupa. Jangan sampai bernasib seperti suku Maori, Aborigin, Eskimo, Maya, atau Indian yang kini hanya tersisa sedikit dari sejarahnya,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pemerintah pusat turut memberi perhatian terhadap pelestarian budaya melalui APBN. Ke depan, denyut budaya tidak hanya akan terasa di ibu kota kabupaten, tetapi juga akan hidup hingga ke kecamatan-kecamatan. “Kita tidak akan menghilangkan kegiatan budaya meski ada efisiensi anggaran. Justru denyutnya akan kita sebarkan sampai ke tingkat kecamatan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV Kepri, Jumhari, memuji penyelenggaraan acara tersebut. Ia menyebutkan bahwa Julang Budaya Siak memainkan peran penting dalam perlindungan cagar budaya dan pengembangan warisan budaya tak benda.

“Di sini berdiri Istana Siak yang menjadi cagar budaya nasional. Di sini pula lahir seni zapin dan tenun Siak. InsyaAllah, zapin akan kita dorong menjadi warisan budaya tak benda dunia,” tuturnya.

Jumhari menambahkan bahwa kegiatan ini membawa dampak positif bagi ekonomi kreatif. UMKM berbasis kebudayaan mendapatkan ruang untuk naik kelas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Malam pembukaan semakin semarak dengan penampilan musik Melayu, tarian zapin, pembacaan syair, hingga pidato anak-anak yang bangga menggunakan bahasa Melayu. Suasana semakin hangat saat Bupati Afni turun dari panggung, membaca puisi, dan ikut menari bersama masyarakat.

Selain pertunjukan seni, bazar UMKM turut meramaikan acara dengan ragam produk khas Siak mulai dari makanan tradisional, minuman lokal, hingga kerajinan tangan. Ajang ini menjadi ruang promosi budaya sekaligus mendorong perputaran ekonomi masyarakat.

Rangkaian Julang Budaya Siak 2025 akan berlangsung hingga 16 November 2025. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa budaya Melayu di Siak tidak hanya terus dijaga, tetapi juga semakin hidup, berkembang, dan menjadi kebanggaan bersama.(Lin)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak