Apa Itu Amazon Leo? Platform E-commerce yang akan Menantang Starlink Milik Elon Musk

R24/tya
Gambar representatif /Unsplash
Gambar representatif /Unsplash

RIAU24.COM Amazon Leo, sebelumnya dikenal sebagai 'Proyek Kuiper', adalah inisiatif Amazon untuk menghadirkan internet satelit berkecepatan tinggi ke wilayah-wilayah yang belum memiliki konektivitas andal.

Dengan menyebarkan ribuan satelit orbit rendah Bumi, Amazon bertujuan menjangkau miliaran orang dan jutaan bisnis yang masih belum terlayani oleh jaringan tradisional.

Sistem ini dirancang untuk menjangkau sebagian besar negara dan memperluas akses internet yang stabil bahkan ke daerah-daerah terpencil, pedesaan, atau sulit dijangkau di mana pembangunan infrastruktur fisik terlalu sulit atau mahal.

Inisiatif Amazon ini kemungkinan akan menyaingi Starlink milik Elon Musk, yang juga merupakan fasilitas internet satelit yang disediakan oleh SpaceX.

Starlink menggunakan konstelasi ribuan satelit di orbit Bumi rendah (LEO) untuk menghadirkan internet berkecepatan tinggi secara global.

Starlink dirancang untuk menyediakan akses internet ke area-area di mana layanan tradisional tidak dapat diandalkan atau tidak tersedia, dan mendukung aktivitas seperti streaming, gim daring, dan panggilan video.

Apa itu Amazon Leo?

Proyek Kuiper kini resmi dikenal sebagai Amazon Leo, merujuk pada Sabuk Kuiper, sabuk asteroid di luar Neptunus.

Nama baru Kuiper ini merujuk pada Orbit Bumi Rendah (LEO), yang mengorbit hingga 2.000 kilometer di atas Bumi, tempat 153 satelit Amazon saat ini beroperasi.

Tujuannya adalah memperluas akses internet yang andal ke wilayah-wilayah terpencil dan kurang terlayani di seluruh dunia, mengatasi kesenjangan konektivitas yang masih ada bahkan di dekat kota-kota besar akibat kendala biaya, medan, dan infrastruktur.

Meskipun broadband satelit dapat menjembatani kesenjangan ini, hal ini membutuhkan inovasi dan investasi teknologi yang signifikan, sebuah area di mana Amazon berencana untuk memanfaatkan skalanya guna membantu mempersempit kesenjangan digital global.

Amazon Leo, yang berkantor pusat di Redmond, Washington, dengan fasilitas produksi satelit di Kirkland di dekatnya, mampu memproduksi hingga lima satelit setiap hari.

Pusat pemrosesan satelit di Kennedy Space Center di Florida mendukung peluncuran melalui mitra seperti Blue Origin, SpaceX, dan United Launch Alliance.

Apa yang Amazon Leo fasilitasi bagi penggunanya?

Sistem ini dibangun di atas tiga komponen utama: infrastruktur darat, satelit, dan terminal pelanggan.

Stasiun darat mencakup antena gateway untuk transmisi data yang aman dan antena TT&C yang memantau kesehatan satelit.

Satelit sistem ini ditempatkan di orbit Bumi rendah sebagai relai antara pengguna dan gateway, sementara terminal pelanggan—Leo Nano, Pro, dan Ultra—yang menyediakan akses internet yang disesuaikan dengan berbagai kebutuhan.

Amazon memutuskan untuk menyebarkan lebih dari 3.000 satelit yang beroperasi 590–630 km di atas Bumi.

Perusahaan telah memesan lebih dari 80 peluncuran, menandai pengadaan peluncuran komersial terbesar hingga saat ini, dengan keselamatan dan keberlanjutan menjadi fokus desain konstelasi tersebut.

Terminal pengguna akan menawarkan kecepatan hingga 100 Mbps (Nano), 400 Mbps (Pro), dan 1 Gbps (Ultra).

Amazon Leo memperkirakan peluncuran layanan perusahaan pada akhir tahun 2025, dengan ketersediaan yang lebih luas pada tahun 2026 seiring dengan perluasan jangkauan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak