Mengejutkan, Begini Cara Ilmuwan Modifikasi Ginjal Babi Agar Cocok untuk Tubuh Manusia

R24/dev
Mengejutkan, Begini Cara Ilmuwan Modifikasi Ginjal Babi Agar Cocok untuk Tubuh Manusia
Mengejutkan, Begini Cara Ilmuwan Modifikasi Ginjal Babi Agar Cocok untuk Tubuh Manusia

RIAU24.COM Xenotransplantasi atau transplantasi organ antarspesies, menawarkan harapan besar bagi jutaan pasien yang menunggu donor organ. Namun, untuk membuat ginjal babi dapat berfungsi di dalam tubuh manusia, para ilmuwan harus mengatasi tantangan terbesar: penolakan hiperakut oleh sistem imun manusia.

Proses untuk membuat ginjal babi "kompatibel" adalah prestasi rekayasa genetika yang sangat kompleks, melibatkan penghilangan gen babi yang berbahaya dan penambahan gen manusia yang protektif.

Penolakan organ babi di tubuh manusia terjadi dalam hitungan menit atau jam (hiperakut) karena adanya molekul tertentu pada permukaan sel babi yang asing bagi tubuh manusia.

Uji klinis di pasien mati otak

Mengutip laman NYU Langone Health, demi memahami mekanisme penolakan, para peneliti melakukan transplantasi ginjal dari babi yang direkayasa genetika ke tubuh seorang resipien yang mati otak (brain-dead) dengan jantung yang masih berdetak dan dibantu ventilator. Pria tersebut, yang didonasikan tubuhnya untuk sains oleh keluarganya, menjalani pemantauan intensif selama 61 hari.

Selama periode ini, tim mengumpulkan sampel jaringan, darah, dan cairan tubuh dengan frekuensi yang tidak mungkin dilakukan pada pasien yang hidup. Kesempatan langka ini memungkinkan mereka membuat peta rinci interaksi antara sel imun manusia dan ginjal babi.

Para peneliti menemukan bahwa penolakan didorong oleh dua komponen utama:

  • Antibodi: Protein imun yang "menandai" zat asing untuk dihancurkan.
  • Sel T: Sel yang menargetkan dan membunuh penyerang tertentu.

Hasil yang Positif

Begitu pola reaksi ini terungkap, para peneliti untuk pertama kalinya berhasil membalikkan episode penolakan yang terjadi pada organ babi. Mereka menggunakan kombinasi obat yang telah disetujui Food and Drug Administration (FDA) AS, yang bertujuan meredam aktivitas antibodi dan Sel T.

"Hasil kami lebih mempersiapkan kami untuk mengantisipasi dan mengatasi reaksi imun yang berbahaya selama transplantasi organ babi pada manusia yang hidup," ujar penulis utama studi, Dr. Robert Montgomery.

"Ini menjadi dasar bagi uji klinis yang lebih sukses dalam waktu dekat."

Tidak ditemukan bukti kerusakan permanen atau penurunan fungsi ginjal setelah intervensi obat, membuktikan bahwa ginjal babi secara efektif dapat berfungsi sebagai pengganti ginjal manusia.

Bagaimana Ginjal Babi Dimodifikasi Genetik?

Ginjal yang digunakan dalam studi ini disediakan oleh Revivicor, anak perusahaan United Therapeutics, dan telah mengalami rekayasa genetik untuk menghindari penolakan awal.

Meskipun detail spesifik modifikasi sangat kompleks, tujuannya adalah:

  • Menghilangkan Pemicu Utama: Menggunakan teknologi seperti CRISPR-Cas9 untuk menonaktifkan gen babi (seperti gen GGTA1 yang menghasilkan karbohidrat Alpha-Gal), pemicu penolakan hiperakut.
  • Menambahkan Gen Pelindung: Memasukkan gen manusia (seperti CD46, CD55, dan CD59) yang berfungsi sebagai inhibitor komplemen, yang secara efektif menenangkan dan melindungi organ dari serangan sistem imun manusia.

"Reaksi imun spesifik yang terungkap dalam investigasi kami memberikan target babi dan manusia yang jelas untuk terapi guna meningkatkan keberhasilan xenotransplantation," kata Dr. Brendan Keating, penulis senior studi. *** 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak