RIAU24.COM - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, memperingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) tidak mengimpor pemenuhan kebutuhan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Sebagai pengawas BGN, saya minta BGN memastikan tidak ada satu barang pun yang impor, baik bahan pangan maupun peralatan dapur MBG (SPPG). Semua harus mengandalkan produksi dalam negeri,"ujarnya dikutip dari rmol.id, Rabu, 5 November 2025.
Ancaman ini baru diberlakukan pada tahap kedua pelaksanaan MBG tahun 2026.
Pemerintah memastikan di tahun itu seluruh kebutuhan dapur MBG dipasok oleh UMKM dan koperasi lokal.
Langkah ini dinilai penting agar ekosistem ekonomi nasional tumbuh kuat dan saling menopang.
"Tahap kedua nanti, semua kebutuhan dapur MBG akan dipasok dari UMKM dan koperasi. Itu supaya ekosistem ekonomi lokal tumbuh. Kalau sudah stabil, semua bahan akan kita serahkan sepenuhnya kepada pelaku ekonomi rakyat," ujarnya.
Salah satu contohnya Ponpes Al Ittifaq yang memiliki kemandirian ekonomi berkelanjutan.
“Al Ittifaq menjadi satu ekosistem ekonomi dari koperasi, pesantren, dan lembaga pendidikan," sebutnya.
"Dari belajar dan praktik, akhirnya menjadi pusat ekonomi. Sekarang berkembang menjadi pusat pelatihan dan bisnis yang lengkap, bahkan menjadi pemasok minimarket dan dapur MBG," ujarnya.