Bentrokan Hebat Terjadi di Perbatasan Afghanistan-Pakistan Beberapa Hari Setelah Serangan di Kabul

R24/tya
Warga Afghanistan memeriksa rumah yang rusak akibat serangan udara semalam di distrik Shinwar, Provinsi Nangarhar, pada 28 Agustus 2025/ AFP
Warga Afghanistan memeriksa rumah yang rusak akibat serangan udara semalam di distrik Shinwar, Provinsi Nangarhar, pada 28 Agustus 2025/ AFP

RIAU24.COM - Bentrokan hebat meletus antara pasukan keamanan Afghanistan dan Pakistan di perbatasan mereka Sabtu malam (11 Oktober) ketika pasukan Taliban melancarkan serangan balasan setelah menuduh Islamabad melancarkan serangan di Kabul.

Bentrokan yang masih berlangsung ini dikonfirmasi oleh pejabat Taliban dari provinsi-provinsi perbatasan, termasuk Kunar, Nangarhar, Paktia, Khost, dan Helmand.

Konflik ini terjadi di tengah kunjungan Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi ke India.

"Sebagai balasan atas serangan udara oleh pasukan Pakistan, pasukan perbatasan Taliban di timur terlibat dalam bentrokan hebat terhadap pos-pos pasukan Pakistan di berbagai wilayah perbatasan", kata militer Afghanistan dalam sebuah pernyataan.

Seorang pejabat senior Pakistan dari provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan Afghanistan, mengatakan kepada AFP, "malam ini, pasukan Taliban mulai menggunakan senjata. Kami menembakkan artileri ringan dan kemudian artileri berat di empat titik di sepanjang perbatasan."

"Pasukan Pakistan merespons dengan tembakan gencar dan menembak jatuh tiga quadcopter Afghanistan yang diduga membawa bahan peledak. Pertempuran sengit masih berlangsung, tetapi sejauh ini belum ada laporan korban jiwa," tambahnya.

Ini terjadi setelah dua ledakan dahsyat mengguncang pusat kota Kabul dan satu lagi di tenggara negara itu pada Kamis malam (9 Oktober), sekitar 48 jam setelah ancaman besar Pakistan terhadap negara itu.

Keesokan harinya, Kementerian Pertahanan Afghanistan menyalahkan Pakistan, menuduhnya melanggar kedaulatannya.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (10 Oktober), Muttaqi mengatakan, “Telah terjadi serangan di dekat perbatasan di daerah-daerah terpencil. Kami menganggap tindakan Pakistan ini salah. Afghanistan telah mencapai perdamaian dan kemajuan setelah 40 tahun. Keberanian rakyat Afghanistan tidak boleh diuji. Jika seseorang ingin melakukan ini, mereka harus bertanya kepada Uni Soviet, Amerika Serikat, dan NATO agar mereka dapat menjelaskan bahwa bermain-main dengan Afghanistan bukanlah hal yang baik.”

Meskipun Islamabad tidak mengonfirmasi keberadaan mereka di balik serangan tersebut, mereka meminta Kabul untuk berhenti melindungi Taliban Pakistan (TTP) di wilayahnya.

Pakistan menuduh TTP, yang berlatih di Afghanistan dan memiliki ideologi yang sama dengan Taliban Afghanistan, telah membunuh ratusan tentaranya sejak 2021.

Dalam beberapa bulan terakhir, militan TTP telah mengintensifkan serangan mereka terhadap pasukan keamanan Pakistan di wilayah pegunungan yang berbatasan dengan Afghanistan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak