RIAU24.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Presiden AS Donald Trump untuk menengahi gencatan senjata di Ukraina, memuji keberhasilannya dalam mengamankan kesepakatan damai di Timur Tengah, melalui panggilan telepon pada hari Sabtu (11 Oktober).
Ia menambahkan bahwa jika perang dapat dihentikan di satu wilayah, maka perang lain juga dapat dihentikan, termasuk konflik antara Rusia dan Ukraina.
"Saya telah menelepon Presiden AS Donald Trump—sangat positif dan produktif. Saya mengucapkan selamat kepada Presiden AS atas keberhasilannya dan kesepakatan Timur Tengah yang berhasil ia raih, sebuah pencapaian yang luar biasa. Jika perang di satu wilayah dapat dihentikan, maka perang lain pasti juga dapat dihentikan—termasuk perang Rusia," tulis Zelensky dalam sebuah unggahan di X.
Pemimpin Ukraina tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa ia telah memberi tahu Presiden AS tentang serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Kyiv.
“Kedua pemimpin juga membahas peluang untuk memperkuat pertahanan udara dan memperkuat perjanjian,” ujar Zelensky.
"Saya telah memberi tahu Presiden Trump tentang serangan Rusia terhadap sistem energi kami—dan saya menghargai kesediaannya untuk mendukung kami. Kami membahas peluang untuk memperkuat pertahanan udara kami, serta kesepakatan konkret yang sedang kami upayakan untuk memastikan hal ini. Ada pilihan-pilihan yang baik dan gagasan-gagasan yang solid tentang bagaimana memperkuat kami," ujar presiden Ukraina.
Zelensky menambahkan bahwa pihak Rusia perlu bersedia terlibat dalam diplomasi nyata, dan menambahkan bahwa hal itu dapat dicapai melalui kekuatan.
Pembicaraan antara kedua pemimpin itu terjadi sehari setelah Rusia melancarkan serangan yang menargetkan jaringan energi Ukraina, yang menyebabkan pemadaman listrik yang meluas di beberapa bagian Kyiv dan sembilan wilayah lain di negara itu.
“Upaya diplomatik untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina telah melambat dalam beberapa bulan terakhir, sebagian karena perhatian global beralih ke perang dua tahun Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas,” kata Kyiv.
(***)