Suara Paling Keras dalam Sejarah: Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883 Mengguncang Dunia

R24/tya
Letusan Krakatau 1883: Suara Terkeras yang Pernah Didengar Manusia/ Wikimedia Commons
Letusan Krakatau 1883: Suara Terkeras yang Pernah Didengar Manusia/ Wikimedia Commons

RIAU24.COM - Pada 27 Agustus 1883, letusan Gunung Krakatau di Indonesia menghasilkan suara paling keras yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.

Pukul 10.02 pagi, ledakan dahsyat itu terdengar hingga 4.800 kilometer jauhnya, dari Mauritius di Samudra Hindia hingga Australia.

Suaranya begitu dahsyat hingga memecahkan gendang telinga kapal-kapal di sekitarnya dan terekam di barograf di seluruh dunia.

Peristiwa tunggal ini tidak hanya mengubah lanskap, tetapi juga meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada atmosfer dan iklim Bumi.

Besarnya Letusan dan Dampak Globalnya

Letusan Krakatau merupakan peristiwa vulkanik dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Letusan tersebut diperkirakan melepaskan 200 megaton TNT, menjadikannya empat kali lebih dahsyat daripada bom nuklir terbesar yang pernah diledakkan, Tsar Bomba.

Ledakan tersebut meluluhlantakkan dua pertiga pulau dan menimbulkan tsunami setinggi 46 meter, menghancurkan wilayah pesisir Jawa dan Sumatra.

Gelombang kejut atmosfer dari letusan tersebut mengelilingi dunia beberapa kali, dan dampak iklim yang ditimbulkannya menyebabkan penurunan suhu global, yang dikenal sebagai musim dingin vulkanik, yang mengakibatkan gagal panen dan kekurangan pangan yang meluas.

Letusan tersebut melepaskan energi setara dengan sekitar 200 megaton TNT, sekitar 10.000 kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.

Gelombang kejutnya menghancurkan lebih dari 160 desa dan merenggut lebih dari 36.000 jiwa.

Dua pertiga pulau vulkanik tersebut runtuh, memicu tsunami dahsyat setinggi 46 meter (151 kaki) yang menghancurkan wilayah pesisir di sekitarnya.

Letusan tersebut mengirimkan awan abu yang membumbung hingga 25 kilometer ke atmosfer dan terdengar hingga lebih dari 3.000 mil jauhnya, memengaruhi hampir 8% permukaan Bumi.

Suara Terkeras Lainnya yang Terekam

Meskipun Krakatau memegang rekor suara paling keras dalam sejarah, peristiwa lain juga menghasilkan energi sonik yang luar biasa.

Letusan Gunung Tarawera di Selandia Baru pada tahun 1886 terdengar hingga lebih dari 1.000 kilometer jauhnya, sementara peristiwa Tunguska di Siberia pada tahun 1908, yang disebabkan oleh hujan meteor, menghasilkan gelombang kejut yang meratakan lebih dari 2.000 kilometer persegi hutan.

Dalam sejarah yang lebih baru, letusan Gunung St. Helens di Amerika Serikat pada tahun 1980 menghasilkan ledakan yang terdengar hingga 320 kilometer jauhnya.

Bahkan di bawah air, ledakan Tsar Bomba pada tahun 1961 dan letusan gunung berapi besar seperti Hunga Tonga-Hunga Ha'apai pada tahun 2022 melepaskan suara yang mampu menempuh jarak ribuan kilometer melalui udara atau air, yang menyoroti kapasitas alam untuk melepaskan energi yang luar biasa.

Warisan Abadi Suara Krakatau

Gelombang suara letusan tersebut begitu dahsyat sehingga terdeteksi oleh barometer di seluruh dunia.

Di London, fluktuasi tekanan atmosfer terekam, dan gelombang kejutnya teramati telah mengelilingi Bumi beberapa kali.

Peristiwa ini juga berdampak besar pada studi vulkanologi dan seismologi, mendorong penyelidikan ilmiah tentang penyebab dan dampak letusan dahsyat tersebut.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak