RIAU24.COM - Layanan internet Starlink, perusahaan internet satelit milik Elon Musk, telah pulih setelah mengalami gangguan layanan yang meluas pada Senin pagi, menurut situs web pelacakan Downdetector.com.
“Laporan gangguan Starlink di AS turun di bawah 1.000 pada pukul 01.15 ET (05.15 GMT), turun tajam dari puncaknya di atas 43.000 sebelumnya,” kata Downdetector.
Informasi terbaru tentang status gangguan dilaporkan dari berbagai sumber.
Sebelumnya, situs web perusahaan menampilkan pesan yang menyatakan bahwa Starlink sedang mengalami gangguan layanan.
"Starlink saat ini sedang mengalami gangguan layanan. Tim kami sedang menyelidikinya," demikian bunyi pesan yang diunggah di situs web perusahaan.
Menurut situs web pelacakan gangguan Downdetector, lebih dari 43.000 pengguna di Amerika Serikat terdampak hingga pukul 12.35 dini hari ET.
Penggunaan Starlink di daerah terpencil dan zona konflik
Starlink menyediakan layanan internet melalui konstelasi satelit orbit rendah Bumi, yang digunakan di daerah terpencil dan zona konflik di seluruh dunia.
Pada dasarnya, layanan ini dioperasikan oleh SpaceX milik Elon Musk.
Sistem internet ini banyak digunakan di daerah pedesaan dan terpencil yang kekurangan infrastruktur tradisional, dan juga memainkan peran penting di zona konflik, yang menyebabkan gangguan pada jaringan komunikasi.
Lebih dari 40.000 pengguna melaporkan gangguan internet di Downdetector, yang mencatat pemadaman tersebut sebagian besar terkonsentrasi di kota-kota AS seperti Seattle, San Francisco, Phoenix, Dallas, Houston, Atlanta, Chicago, dan Washington.
Gangguan serupa pernah terjadi pada bulan Juli, ketika Starlink mengeluarkan permintaan maaf setelah ribuan orang kehilangan layanan selama beberapa jam.
"Kami memahami betapa pentingnya konektivitas dan meminta maaf atas gangguan ini," tulis akun resmi perusahaan, X, pada 24 Juli.
(***)