Benjamin Netanyahu: Aliansi Israel-AS Sekuat Batu Tembok Barat

R24/tya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berdoa di Tembok Barat /AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berdoa di Tembok Barat /AFP

RIAU24.COM - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi Tembok Barat di Yerusalem bersama Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan istrinya pada hari Minggu dan mengadakan doa bersama untuk kesejahteraan para sandera Israel serta doa khusus untuk menghormati Presiden Donald Trump.

Netanyahu memuji Trump sebagai sahabat sejati bangsa Yahudi dan Negara Israel.

Setelah itu, mereka meletakkan sebuah catatan di antara batu-batu Tembok dan mengunjungi situs arkeologi terowongan Tembok Barat.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkata, "Kami menyambut sahabat luar biasa Israel, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio dan istrinya, Jeanette."

"Saya pikir kunjungannya ke sini merupakan bukti ketahanan dan kekuatan aliansi Israel-Amerika. Aliansi ini sekuat dan sekokoh batu-batu Tembok Barat yang baru saja kita sentuh," ujar Netanyahu kepada para wartawan di lokasi.

“Aliansi ini belum pernah sekuat ini, dan kami sangat menghargainya, bukan hanya atas nama rakyat Israel yang hidup saat ini, tetapi juga atas nama generasi-generasi Yahudi sebelum kami, dan berharap kami dapat membangun kembali negara kami dengan teman-teman seperti Anda. Terima kasih, Marco,” imbuh Netanyahu.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memulai kunjungannya selama seminggu ke Israel dan berdoa untuk perdamaian di Israel dan sekitarnya.

Netanyahu memuji hubungan AS-Israel di tengah meningkatnya ketegangan global menyusul serangan IDF terhadap para pemimpin Hamas di Qatar minggu lalu dan rencananya untuk menaklukkan Kota Gaza.

Seperti tradisi, Rubio menyelipkan catatan di celah-celah tembok, yang berbunyi, “Semoga perdamaian berkuasa di Tanah Suci ini dan di seluruh dunia.”

IDF serang gedung pencakar langit ke-4 di Kota Gaza, sebut saja digunakan Hamas

IDF menyerang gedung tinggi keempat di Kota Gaza dalam sehari, dengan mengatakan gedung itu digunakan oleh Hamas untuk melacak pasukan Israel.

Menurut militer, Hamas menempatkan peralatan pengawasan dan mendirikan pos pengamatan di Menara Prajurit Tidak Dikenal, untuk melacak pergerakan pasukan dan memajukan serangan.

Militer telah mengeluarkan peringatan evakuasi sebelum setiap serangan.

PM Qatar: Israel harus 'dihukum' atas serangan di Doha

Perdana Menteri Qatar menuduh Israel melakukan terorisme negara dan mengatakan serangan Israel di Doha minggu lalu yang menargetkan para pemimpin Hamas merupakan serangan terhadap prinsip mediasi itu sendiri, namun tetap berjanji untuk melanjutkan upaya mencapai gencatan senjata.

Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, yang juga menteri luar negeri Qatar, menyampaikan pernyataan tersebut pada sesi persiapan pada hari Minggu untuk pertemuan puncak darurat Arab-Islam di Doha pada hari Senin setelah pengeboman minggu lalu.

Thani, yang pemerintahannya telah bertindak sebagai mediator utama dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas, menekankan bahwa saatnya telah tiba untuk konsekuensi serangan Israel di Timur Tengah yang lebih luas.

Agresi Israel yang gegabah dan berbahaya dilakukan ketika negara Qatar sedang menyelenggarakan negosiasi resmi dan publik, dengan sepengetahuan pihak Israel sendiri, dan dengan tujuan mencapai gencatan senjata di Gaza.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak