RIAU24.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru kembali mendeteksi adanya titik panas (hotspot) sebagai indikator potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatera. Sebanyak 18 titik panas terpantau pada Rabu (3/9/2025) sore.
Berdasarkan data pemantauan, Provinsi Jambi mencatatkan jumlah hotspot tertinggi dengan 8 titik. Sumatera Barat menyusul di peringkat kedua dengan 6 titik, sementara Riau berkontribusi sebanyak 4 titik.
Di Provinsi Riau, keempat titik panas tersebut tersebar merata di empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Siak, dan Kampar.
Petugas BMKG Stasiun Pekanbaru, Mari Frystine, menegaskan bahwa meski jumlah titik panas di Riau tergolong rendah, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. "Masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan perlu waspada, terutama di tengah musim kemarau yang sedang berlangsung," ujarnya.
BMKG juga mengingatkan bahwa keberadaan hotspot bukanlah penanda pasti adanya kebakaran aktif, melainkan indikasi awal yang perlu diperiksa lebih lanjut. Konfirmasi melalui pemantauan satelit lanjutan dan pengecekan langsung di lapangan oleh aparat terkait mutlak diperlukan untuk memastikan kondisi aktual di lokasi.