RIAU24.COM - Tiongkok telah memperkenalkan versi terbaru rudal nuklir jarak jauhnya, DongFeng-5C (DF-5C), dalam parade Hari Kemenangan di Beijing, yang menandai peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Parade tersebut dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dan para pemimpin dari hampir 20 negara lainnya.
Rudal antarbenua berbahan bakar cair ini dilaporkan memiliki jangkauan lebih dari 20.000 km, dan stasiun televisi pemerintah Tiongkok, CCTV, menyatakan bahwa daya serangnya mencakup seluruh dunia.
Menurut Global Times, sistem baru ini menawarkan presisi dan penetrasi pertahanan yang lebih baik.
Profesor Yang Chengjun, pakar teknologi rudal dan pelucutan senjata nuklir, mengatakan kepada media pemerintah, “Rudal nuklir strategis antarbenua berbahan bakar cair DF-5C mengintegrasikan teknologi dan pengalaman dari seluruh pengembangan rudal seri DF Tiongkok sebelumnya, termasuk keunggulan teknologi rudal seri DF-5 dan DF-41. Hal ini memberikan nilai strategis yang signifikan.”
Parade Hari Kemenangan Tiongkok: Sebuah unjuk kekuatan dan peringatan
Parade tersebut menampilkan unit-unit serangan strategis terbaru Tiongkok, termasuk senjata nuklir antarbenua, rudal jelajah, dan rudal hipersonik.
Di antara sistem yang dipamerkan adalah rudal jelajah jarak jauh Changjian-20A, YJ-18C, dan Changjian-1000, yang menurut para analis Tiongkok dapat membatasi operasi AS dan sekutunya di Selat Taiwan dan Laut Cina Selatan.
Yang juga dipamerkan adalah rudal hipersonik YJ-21, yang dirancang untuk menyerang kapal induk AS dari jarak jauh, serta rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) JL-3, yang diyakini mampu menghantam daratan AS.
Sistem lainnya termasuk rudal jarak jauh DF-61 dan DF-26D, yang memiliki jangkauan sekitar 5.000 km, mencakup pangkalan AS di Guam dan Laut Filipina.
(***)
