RIAU24.COM - Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat-Universitas Indonesia (LPEM-UI), Teuku Riefky meyakini penurunan dana transfer keuangan daerah (TKD) berimbas pada kestabilan ekonomi daerah.
"Memang banyak daerah itu sebetulnya sangat mengandalkan transfer dari pusat. Jadi tentu daerah akan banyak kelimpungan. Ini kita juga lihat, sekarang kan banyak daerah yang menaikkan pajak daerahnya, memang karena ini (kebijakan) dari pusat dan efisiensi itu yang membuat ekonomi daerah tidak stabil," ujarnya dikutip dari inilah.com, Jumat, 22 Agustus 2025.
Bicara soal potensi ekonomi yang dapat digali oleh pemerintah daerah, hal ini diyakininya tak membuat ekonomi daerah lekas pulih.
"Tetapi memang potensi tidak bisa serta merta langsung memenuhi defisit anggaran yang terjadi karena pemotongan dari pusat, mungkin bertahap," ujarnya.
"Itu kemudian menjadikan fiskal revenue, jadi memang ini yang perlu digarisbawahi, memang pemotongan secara drastis ini berhubungan dengan ketidakstabilan anggaran daerah," sebutnya.
Untuk diketahui, Anggaran transfer ke daerah (TKD) yang tersemat dalam RAPBN 2026 mengalami penurunan signifikan menjadi Rp650 triliun.
Tahun ini, anggarannya masih 919 triliun. Susutnya tak kira-kira Rp269 triliun.