Donald Trump Ingin Jurnalis Asing Masuk ke Gaza, Ini Alasannya

R24/tya
Gambar representatif /AFP
Gambar representatif /AFP

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis (14 Agustus) bahwa ia ingin Israel mengizinkan jurnalis asing masuk ke Jalur Gaza untuk meliput situasi bantuan kemanusiaan yang sedang diupayakan AS.

Dalam konferensi pers di Ruang Oval, para wartawan bertanya kepadanya apakah ia akan menekan Israel agar mengizinkan jurnalis masuk ke Gaza untuk meliput upaya kemanusiaan yang sedang diupayakan AS.

"Saya ingin melihat itu terjadi," kata Trump.

Ketika reporter menanyakan pertanyaan ini, tidak jelas upaya kemanusiaan pimpinan AS mana yang mereka maksud. Karena AS hanya mengindikasikan dukungannya terhadap perluasan kerja Yayasan Kemanusiaan Gaza.

"Saya tidak masalah jika jurnalis ikut serta. Posisi ini sangat berbahaya bagi seorang jurnalis, tetapi saya ingin melihatnya," tambah Trump dalam tanggapannya.

Hal ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa ia akan mengizinkan lebih banyak wartawan masuk ke Gaza, tetapi ia tampaknya hanya merujuk pada perluasan pengawalan militer yang membuat wartawan tidak dapat beroperasi secara bebas dan independen.

Trump BERTERIAK kepada Netanyahu terkait kelaparan di Gaza lewat telepon?

Sebuah laporan muncul pada hari Kamis (7 Agustus) yang mengklaim bahwa presiden Amerika Serikat meneriaki Netanyahu atas sikapnya terhadap bantuan ke Jalur Gaza.

NBC News mengutip para pejabat senior AS yang mengatakan bahwa selama panggilan telepon yang dilakukan pada 28 Juli, sebagaimana diklaim oleh Netanyahu, PM Israel membantah adanya kelaparan di Gaza.

Hal ini terjadi meskipun terdapat banyak laporan tentang kematian anak-anak di Jalur Gaza akibat kelaparan.

Setelah klaim ini, Trump secara terbuka menanggapi keesokan harinya bahwa ia tidak terlalu yakin dengan jaminan Netanyahu, dengan mengatakan bahwa terdapat kelaparan yang nyata di Jalur Gaza dan menambahkan, "Anda tidak bisa berpura-pura."

Setelah itu, PM Israel meminta panggilan telepon dengan Trump, dan ia memberi tahu presiden Amerika bahwa laporan kelaparan di Gaza telah direkayasa oleh Hamas dan bahwa kelaparan tidak meluas di wilayah kantong tersebut.

Menanggapi hal ini, Trump mulai membentak sekutunya, mengatakan bahwa para ajudannya telah menunjukkan bukti bahwa anak-anak di Gaza kelaparan dan ia tidak ingin mendengarnya dianggap palsu.

Setelah itu, PM Israel meminta panggilan telepon dengan Trump, dan ia memberi tahu presiden Amerika bahwa laporan kelaparan di Gaza telah direkayasa oleh Hamas dan bahwa kelaparan tidak meluas di wilayah kantong tersebut.

Menanggapi hal ini, Trump mulai membentak sekutunya, mengatakan bahwa para ajudannya telah menunjukkan bukti bahwa anak-anak di Gaza kelaparan dan ia tidak ingin mendengarnya dianggap palsu.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak