RIAU24.COM - Eks Menteri Perdagangan Tom Lembong menggambarkan hubungannya dengan Presiden ke-7 Jokowi. Setelah bebas dari tuntutan dan kasus dugaan korupsi.
Itu diungkapkan di sebuah wawancara bersama jurnalis senior, Najwa Shihab. Ditayangkan di YouTube Najwa Shihab pada Rabu, 13 Agustus 2025.
“Ini kesempatan yang baik untuk meluruskan. Salah saya sih,” kata Tom memulai pernyataannya, menjawab pertanyaan Najwa.
Tom menjelaskan, hubungannya dengan Jokowi memanas saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kala itu, ia mengaku kebablasan.
“Saya kebablasan, saya bilang banyak penyesalan di masa-masa saya di pemerintah,” ujar Tom.
Pernyataan tersebut, kata dia, diungkapkan usai melihat data. Bahwa kelas menengah di Indonesia anjlok, padahal tujuan negara salah satunya menjaga dan mempertebal kelas menengah.
“BPS mengumumkan persentase kelas menengah menciut dari 21 atau 22 persen menjadi 17 persen,” ucapnya.
Belakangan, ia mengaku sadar. Bahwa pernyataannya yang kerap menyesali perannya di pemerintahan Jokowi tidak baik.
“Itu tidak baik, karena kepercayaan yang diberikan oleh Pak Jokowi kepada saya sebagai penasehat ekonomi, sebagai penulis pidato, sebagai menteri, anggota kabinet,” jelas Tom.
“Itu kehormatan luas biasa, dan saya akan konsisten mengatakan, saya berterima kasih atas kesempatan yang diberikan. Atas. Kepercayaan yang diberikan,” sambungnya.
Setelah mengungkapkan hal tersebut, Tom sadar. Bahwa tak sedikit pendukungnya yang tak sepakat dengan pernyataannya soal Jokowi.
“Ya, mungkin banyak pendukung saya akan kesal mendengar saya bicara begini,” ucapnya.
“Tapi secara etika, saya wajib menghargai kesempatan dan kepercayaannya yang diberikan oleh Pak Jokowi pada masanya,” terang Tom.
(***)