RIAU24.COM - Ribuan orang turun ke jalan-jalan Tel Aviv pada hari Sabtu (9 Agustus), menyerukan diakhirinya perang di Gaza setelah pemerintah Israel menyetujui rencana Perdana Menteri Netanyahu untuk mengambil alih Kota Gaza.
Para demonstran terlihat melambaikan spanduk dan memegang foto para sandera, yang masih ditahan di Gaza oleh Hamas.
AFP melaporkan bahwa puluhan ribu orang berpartisipasi dalam protes tersebut, menuntut pemerintah untuk membebaskan para sandera Israel.
Menurut sebuah kelompok yang mewakili keluarga para sandera, sekitar 100.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut.
"Kami akan mengakhiri dengan pesan langsung kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu: jika Anda menyerbu sebagian wilayah Gaza dan para sandera dibunuh, kami akan mengejar Anda di alun-alun kota, dalam kampanye pemilu, dan di setiap waktu dan tempat," ujar Shahar Mor Zahiro, seorang kerabat sandera yang dibunuh, kepada AFP.
Pada hari Jumat (8 Agustus), kabinet keamanan Israel menyetujui usulan Netanyahu untuk mengalahkan Hamas setelah pertemuan selama berjam-jam.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Perdana Menteri mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang bersiap untuk mengambil alih Kota Gaza dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di wilayah tersebut.
Meskipun mendapat reaksi keras dari Israel dan penolakan dari Kepala Staf IDF Eyal Zamir, yang menyuarakan kekhawatiran tentang keselamatan para sandera, Netanyahu tetap mendorong rencana untuk mengambil alih Kota Gaza.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa rencana alternatif yang diajukan kepada kabinet ditolak.
Netanyahu menegaskan bahwa ia tidak berniat mencaplok Gaza.
"Kami ingin Gaza diambil alih oleh badan pemerintahan. Tidak ada rencana untuk mencaplok Gaza," ujarnya, seraya menambahkan bahwa Israel bertujuan untuk menetapkan parameter pertahanan di sekitar Gaza guna menjamin keamanan tanpa perluasan wilayah.
Pemerintah Israel telah menghadapi protes rutin sejak perang dimulai setelah serangan Hamas pada tahun 2023.
Beberapa demonstrasi telah menyerukan agar Netanyahu mencapai kesepakatan damai.
Dari 251 warga Israel yang ditawan di Gaza, 49 masih ditahan oleh Hamas, 27 di antaranya tewas menurut militer.
Sementara itu, polisi London pada hari Sabtu menangkap 466 pengunjuk rasa yang mendukung Palestine Action, sebuah kelompok pro-Palestina, dalam protes terbaru dan terbesar.
Kelompok tersebut telah dilarang oleh pemerintah bulan lalu berdasarkan undang-undang antiteror.
(***)