RIAU24.COM - Rektor Universitas Paramadina Prof Didik J Rachbini menyebut dampak terburuk relawan masuk pemerintah.
Hal ini sudah terjadi sejak era Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi hingga sekarang, dikutip dari rmol.id, Minggu, 10 Agustus 2025.
Sejatinya, politik modern menganggap relawan sebagai pelengkap.
"Relawan sebagai bagian dari proses kampanye pemilihan umum adalah bagian pelengkap saja dan tidak terlalu penting di dalam demokrasi," ujarnya.
Tambahnya, pemerintah berdasarkan konstitusi berjalan dengan tiga pilarnya, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Keseimbangan tiga lembaga ini adalah model dan sistem yang dipraktikkan dalam menjalankan demokrasi moderen, dan kekuasaan legal berdasarkan konstitusi bukan relawan dimasukkan ke dalam pemerintahan.
"Tetapi setelah proses pemilihan umum selesai, presiden sudah terpilih, maka unsur-unsur demokrasi formal yang seharusnya bekerja. Jika ada kekuasaan lain yang menjadi bayang-bayang masuk ke dalam sistem ini ddn ikut mengelola kekuasaan, maka sistem demokrasi rusak, seperti terjadi selama ini," ujarnya.
"Tidak ada lagi unsur-unsur dan lembaga ekstra demokrasi yang dijejalkan masuk ke dalam sistem dan bekerja menekan lembaga-lembaga formal yang sudah ada," sebutnya.