HUT Riau, Mahkota Kesultanan Siak akan Dipamerkan Pertama Kalinya di Pekanbaru

R24/riko
Foto (net)
Foto (net)

RIAU24.COM - Mahkota asli Kesultanan Siak Sri Indrapura akan dipamerkan untuk pertama kalinya di Pekanbaru pada 7–10 Agustus 2025 dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau. Pameran berlangsung di kawasan depan Masjid Agung Annur, Jalan Sultan Syarif Kasim, dan akan dibuka setiap hari pukul 14.00 hingga 20.00 WIB.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rahmat, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pameran, menyebutkan bahwa kehadiran mahkota ini menjadi daya tarik utama dalam peringatan tahun ini.

“Pameran tahun ini sangat istimewa karena untuk pertama kalinya masyarakat Riau bisa melihat langsung mahkota, pin, dan pedang asli peninggalan Sultan Siak. Setelah sekian lama berada di Museum Nasional, akhirnya benda-benda pusaka ini kembali ke tanah asalnya,” ujar Roni melansir dari Suarariau id, Selasa (5/8/2025).

Didatangkan dari Museum Nasional dengan Pengamanan Ketat

Mahkota, pin, dan pedang Sultan Siak selama ini tersimpan di Museum Nasional Indonesia. Proses peminjaman dilakukan dengan pengamanan ketat dan mengikuti prosedur standar pelestarian benda cagar budaya.

“Saat ini saya masih berada di Museum Nasional. Ketiga artefak sedang dalam proses pengepakan. Insya Allah, besok tiba di Pekanbaru dan langsung disambut dalam prosesi adat di Balai Adat LAM Riau,” tambah Roni.

Ketiga artefak kerajaan ini akan dipamerkan dalam pameran pembangunan sebagai simbol warisan sejarah yang memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat Melayu Riau.

Simbol Sejarah dan Dukungan terhadap Kemerdekaan RI

Mahkota Kesultanan Siak merupakan salah satu artefak kerajaan Melayu paling berharga di Indonesia. Dibuat pada abad ke-19, mahkota ini memiliki berat 1.803,3 gram, dengan diameter 33 sentimeter dan tinggi 27 sentimeter. Mahkota tersebut terbuat dari emas, dan dihiasi berlian, rubi, zamrud, serta mutiara.

Mahkota ini dibawa ke Jakarta pada tahun 1945, saat Sultan Syarif Kasim II menyerahkan simbol-simbol kebesaran kerajaan kepada pemerintah Republik Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan. Selain itu, Sultan juga menyumbangkan dana sebesar satu juta gulden kepada negara yang baru merdeka.

“Ini bukan sekadar pameran benda bersejarah, tapi juga momen mengenang kontribusi besar Kesultanan Siak terhadap berdirinya Republik Indonesia,” tutur Roni.

Momen Menguatkan Identitas Budaya Melayu

Pemerintah Provinsi Riau berharap kehadiran mahkota dan benda pusaka lainnya bisa membangkitkan kembali kesadaran sejarah, serta memperkuat jati diri masyarakat Melayu Riau terhadap akar budaya dan tradisi yang telah lama menjadi bagian dari peradaban daerah.

Pameran ini terbuka untuk umum dan diharapkan menjadi edukasi budaya sekaligus wisata sejarah bagi masyarakat Riau, khususnya generasi muda.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak