RIAU24.COM - Mitsubishi Heavy Industries Jepang telah mengamankan kontrak pertahanan terbesarnya sejak Perang Dunia II.
Kesepakatan ini mencakup pasokan 11 fregat kelas Mogami senilai $6 miliar (A$10 miliar) selama dekade mendatang.
Kementerian Pertahanan Australia memilih Mitsubishi daripada ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) Jerman, yang menekankan era baru kolaborasi Pertahanan Asia Pasifik.
“Ini jelas merupakan perjanjian industri pertahanan terbesar yang pernah dicapai antara Jepang dan Australia,” kata Menteri Pertahanan Australia Richard Marles.
Mengapa Australia membutuhkan kapal-kapal ini?
Bagi Australia, keputusan ini menunjukkan pendekatan pragmatis untuk melawan ancaman Tiongkok di Pasifik.
Australia ingin memproyeksikan dirinya sebagai kekuatan angkatan laut, dengan meningkatkan patroli di dekat Taiwan dan langkah-langkah tegas di Laut China Selatan.
Temuan Tinjauan Strategi Pertahanan Australia (DSR) 2023 menggambarkan angkatan laut Australia secara substansial lemah dan kurang siap untuk memproyeksikan kekuatan di Indo-Pasifik yang diperebutkan.
Hal ini mengakibatkan meningkatnya urgensi Australia untuk memodernisasi armada angkatan lautnya yang terdiri dari kapal perang utama dari 11 menjadi 26, dengan peningkatan anggaran pertahanan sebesar US$11,1 miliar.
Menurut seorang Pejabat Pertahanan Australia, armada baru tersebut akan digunakan untuk berpatroli di rute perdagangan vital, memperkuat pengawasan maritim, dan mendukung kerangka kerja operasi sekutu seperti AUKUS dan QUAD.
“Akuisisi fregat siluman ini akan membuat angkatan laut kita menjadi lebih besar, dan lebih mematikan,” kata Marles.
Mengapa fregat kelas Mogami Jepang?
Tiga fregat ini akan dibangun di Jepang, dan sisanya akan dibangun di Australia di fasilitas yang baru dibangun di bawah pengawasan kedaulatan.
Kapal-kapal ini dilengkapi 32 sel rudal peluncur vertikal, dengan jangkauan 10.000 mil laut, kapasitas siluman yang ditingkatkan dengan desain yang lebih baik, dan pengurangan kebutuhan awak hingga 90 orang.
Jepang memiliki jadwal pengiriman yang lebih cepat dan kesesuaian yang lebih baik dengan kondisi Pasifik.
Keputusan untuk memilih Mitsubishi daripada ThyssenKrupp Marine Systems dari Jerman juga menunjukkan dorongan yang semakin besar untuk kerja sama regional.
Jepang telah menjadi pasifis sejak Perang Dunia II, tetapi sekarang ini merupakan ekspor pertahanan internasional terbesar sejak Perang Dunia II.
Ini merupakan kemenangan ekonomi diplomatik yang menunjukkan semakin besarnya peran Jepang di kawasan ini sebagai mitra strategis.
(***)