Australia Meningkatkan Batas Visa Pelajar Asing Menjadi 295.000

R24/tya
Australia meningkatkan batas visa pelajar asing menjadi 295.000 /Freepik
Australia meningkatkan batas visa pelajar asing menjadi 295.000 /Freepik

RIAU24.COM Pemerintah Australia mengumumkan pada hari Senin (4 Agustus) bahwa mereka akan meningkatkan jumlah mahasiswa internasional yang diizinkan masuk ke negara tersebut sebesar 9 persen pada tahun 2026, sehingga totalnya menjadi 295.000 (batas saat ini - 270.000).

Pemerintah Australia juga menambahkan bahwa mereka akan memprioritaskan mahasiswa dari Asia Tenggara.

Keputusan ini muncul setahun setelah Australia membatasi penerimaan mahasiswa asing karena tingginya migrasi.

Menurut Reuters, pada tahun 2026, 25.000 penempatan tambahan akan ditawarkan untuk universitas-universitas dengan memprioritaskan pelamar dari Asia Tenggara.

Universitas dapat menerima lebih banyak kuota mahasiswa jika mereka dapat menunjukkan kemampuan menyediakan akomodasi yang aman dan terjamin serta meningkatkan jumlah mahasiswa dari negara-negara Asia Tenggara.

Langkah ini merupakan bagian dari rencana Australia untuk memperkuat hubungan dengan Asia Tenggara dan mengurangi ketergantungan ekonominya pada Tiongkok.

Asisten Menteri Pendidikan Internasional Australia, Julian Hill, mengatakan kepada lembaga penyiaran nasional ABC, bahwa penting bagi Australia untuk membangun hubungan yang langgeng dengan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara dengan menjadi tuan rumah bagi siswa-siswa terbaik mereka.

Batasan tersebut tidak berlaku bagi siswa yang pindah dari sekolah menengah atas Australia ke universitas negeri atau TAFE (pendidikan teknis dan lanjutan).

Mengapa jumlah mahasiswa internasional dibatasi pada tahun 2024

Pada tahun 2024, pemerintahan Partai Buruh menetapkan batas 270.000 mahasiswa internasional untuk mengurangi tingkat migrasi.

Pemerintah juga menaikkan biaya visa pelajar menjadi A$2.000 (sekitar ₹1,14 lakh) dan memperlambat persetujuan visa.

Hal ini dilakukan untuk mengendalikan kenaikan biaya perumahan, yang menjadi perhatian utama menjelang pemilu Mei 2024.

Alasan kebijakan pemerintah Australia berubah sekarang

Pendidikan memainkan peran kunci di Australia karena merupakan ekspor terbesar keempat Australia dan menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi pemerintah.

Mahasiswa internasional membayar hampir dua kali lipat biaya mahasiswa lokal dan membantu mendukung universitas secara finansial.

Sektor pendidikan menyumbang lebih dari A$50 miliar bagi perekonomian setiap tahun dan menyediakan sekitar 250.000 lapangan kerja.

Tahun lalu, delapan universitas terbaik Australia mengkritik pembatasan mahasiswa asing, dengan mengatakan bahwa mereka sangat bergantung pada biaya kuliah yang dibayarkan oleh mahasiswa internasional.

Di University of Sydney, lebih dari 40 persen pendapatan universitas berasal dari mahasiswa internasional.

Tiongkok dan India saat ini merupakan sumber mahasiswa internasional terbesar di Australia.

Menteri Pendidikan Australia, Jason Clare, mengatakan bahwa sektor pendidikan sangat penting bagi perekonomian, tetapi pertumbuhannya harus dikendalikan agar berkelanjutan dalam jangka panjang.

"Pendidikan internasional tidak hanya menghasilkan uang, tetapi juga mempererat persahabatan. Ini tentang memastikan pendidikan internasional berkembang dengan cara yang mendukung mahasiswa, universitas, dan kepentingan nasional," ujar Clare.

"Tingkat perencanaan yang baru memberikan kepastian bagi sektor ini untuk terus memberikan pengalaman pendidikan berkualitas tinggi kepada mahasiswa internasional, sambil tetap memperhatikan prioritas nasional," ujarnya, menurut laporan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak