RIAU24.COM -Salah satu terlapor kasus ijazah Jokowi, Mikhael Sinaga menyinggung kinerja Kepolisian dalam menangani polemik kasus tudingan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia mempertanyakan mengapa tim penyidik tak menelusuri temuan baru yang viral di media sosial.
"Saya juga mau katakan kepada pak Aryanto ya, pak Penasehat Kapolri. Kenapa sih Bareskrim tidak, kan kemarin sudah dihentikan penyeledikan toh ketemu yang baru viral di medsos no viral no justice katanya, ini sudah viral gak ada juga justice-nya gituloh," kata Mikhael dalam program Rakyat Bersuara, di Inews TV, Rabu (30/7/2025).
Dia mempertanyakan kembali mengapa tim penyelidik tak mendatangi lokasi yang disebut tempat Jokowi KKN di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali untuk menggali informasi.
Lalu mengambil keterangan dari sosok mantan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Kasmudjo.
"Jadi kenapa Mabes Polri Polda metro jaya tidak mendatangi lokasi-lokasi yang kami datangi ya kan, beberapa media lain mendatangi, nah Kasmudjo, (Desa) Ketoyan, (Pasar) Pramuka," ujarnya.
Dia mengaku siap membuka identitas informan yang telah ia temui kepada tim penyidik agar membuat terang perkara tersebut.
Namun dia juga memberikan catatan agar informan yang ia berikan bisa diperiksa secara dengan patut.
"Semua itu bisa saja saya berikan siapa yang apa namanya informan-informan saya disitu. Satu dulu lah jangan semua nanti ketahuan semua, kalau satu coba ditanyai secara patut diperiksa secara patut oleh Bareskrim polri supaya terbuka Penyelidik ini dengan baik dan benar," tuturnya.
(***)